Jumat, 28 June 2019 12:46 UTC
Ilustrasi Foto: Hush Naido (Unsplash)
JATIMNET.COM, Pacitan - Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi penyebaran wabah hepatitis A. Upaya yang dilakukan mulai dari kaporitisasi hingga droping air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB).
Kepala Dinkes Pacitan Eko Budiono menduga penyebab utama mewabahnya hepatitis A di Pacitan ini adalah faktor air, mulai dari ketersediaan air bersih hingga pola memasaknya.
Terlebih, kata dia, beberapa daerah yang terkena wabah ini merupakan daerah yang kesulitan air bersih yang seringkali pemakaian sumbernya secara berkelompok. Sehingga wabah lebih mudah menjalar.
BACA JUGA: Tiga Langkah Dinkes Pacitan Pasca Status KLB Hepatitis A
Air yang tercemar bakteri E Coli rentan terjadi pada daerah-daerah yang sulit air. Sehingga masyarakatnya perlu mendapat pengetahuan ihwal cara memasak air dengan benar.
“Pendidikan ke warga tentang pola hidup sehat seperti memasak air yang harus benar-benar matang sangat diperlukan,” kata Eko, Jumat 28 Juni 2019.
Ia menerangkan memerlukan waktu yang lebih lama dalam memasak air minum terlebih memasak air yang rentan tercemar bakteri E Coli. "Saat air mendidih, jangan buru-buru mematikan api, tunggu mendidih hingga lima menit, baru api dimatikan," katanya.
BACA JUGA: KLB Hepatitis A di Pacitan Baru Pertama Kali Terjadi
Eko juga mengatakan awal merebaknya kasus Hepatitis A ini pasca Hari Raya Idul Fitri. “Masyarakat kita kalau bersilaturahmi selalu beramai-ramai, seringnya kontak fisik ini menambah cepat penyebaran wabah hepatitis secara person to person,” tutupnya.
Seperti diberitakan, penderita hepatitis A di Pacitan terus meningkat. Data per Jumat 28 Juni 2019 menyebutkan, jumlahnya mencapai 877 kasus. Penderita terbanyak ada di Kecataman Sudimoro sebanyak 480 kasus lebih.
Dari jumlah itu, 53 pasien masih dirawat di enam puskesmas dan satu rumah sakit. Sedangkan sampai saat ini sudah ada 309 orang yang telah dirawat di sejumlah pusat kesehatan yang tersebar di Pacitan.