Kamis, 27 June 2019 06:17 UTC
Kepala DInas kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyebut lonjakan penderita hepatitis A di Jawa Timur baru terjadi di Pacitan. Jumlah penderita yang mencapai 701 pasien itu membuat Pemprov Jatim menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Seperti diterangkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso bahwa penetapan KLB hepatitis A setingkat kabupaten belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lonjakan penderita hepatitis A terjadi dalam kurun waktu dua bulan.
“KLB setingkat kabupaten dengan jumlah penderita yang melonjak drastis baru terjadi di Kabupaten Pacitan, sebelumnya belum pernah ada,” ujar Kohar dikonfirmasi Jatimnet.com, Kamis 27 Juni 2019.
BACA JUGA: Pacitan KLB Hepatitis A, Wisatawan Tak Perlu Khawatir Tertular
Kohar mengakui, KLB hepatitis A belum pernah ditemukan di kabupaten atau kota lain di Jatim. “Alhamdulillah, sejauh ini belum pernah ada temuan sebelumnya,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pacitan hingga Rabu 26 Juni 2019 siang, jumlah penderita hepatitis A telah mencapai 701.
Padahal sehari sebelumnya, atau pada Selasa 25 Juni 2019, jumlah penderita hepatitis A masih tercatat 577. Dalam tempo satu hari jumlah penderita hepatitis A melonjak 124 pasien.
Adanya KLB hepatitis A ini membuat Dinas Kesehatan Pacitan mengambil tiga langkah. Langkah pertama berkaitan dengan tata laksana kasus yang lebih intensif, serveilans epidemiologi yang lebih akurat, dan pengendalian faktor risiko.
BACA JUGA: Penderita Hepatitis A di Pacitan Telah Mencapai 701
Serveilans epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis secara terus menerus terhadap penyakit, serta kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinya penyakit.
Sementara Dinkes Jatim usai penetapan KLB, mengirim bantuan ke Pacitan untuk penanganan sebaran hepatitis A. Kohar menyebut beberapa obat-obatan dan tim survelians telah dikirim ke Pacitan.
“Sudah kita kirimi kaporit, lyzol dan obat-obatan lain. Tim survelians dan balai besar teknik kesehatan lingkungan juga sudah ke lapangan,” pungkasnya.