Rabu, 26 June 2019 08:56 UTC
Foto ilustrasi: Hush Naido/Unsplash.com.
JATIMNET.COM, Pacitan – Penetapan KLB tidak membuat angka penderita Hepatitis A di Pacitan menurun. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pacitan hingga Rabu 26 Juni 2019 siang, jumlah penderita hepatitis A telah mencapai 701.
Padahal sehari sebelumnya, atau Selasa 25 Juni 2019, masih tercatat 577 jumlah pasien yang menderita hepatitis A. Dengan kata lain selisih satu hari peningkatan penderitanya naik 124 pasien.
Persebaran pasien masih di delapan kecamatan, yakni Sudimoro 436 pasien, Sukorejo 53 pasien, Ngadirojo 117 pasien, Wonokarto 25 pasien, Tulakan 49 pasien, Bubakan 15 pasien, Tegalombo empat pasien, dan Arjosari dua pasien.
BACA JUGA: Tiga Langkah Dinkes Pacitan Pasca Status KLB Hepatitis A
“Besarnya angka penularan ini kami duga karena faktor lingkungan masyarakat di wilayah endemis, termasuk melalui kontak fisik antara masyarakat dengan penderita,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pacitan Eko Budiono, Rabu 26 Juni 2019.
Eko menerangkan jika pola masyarakat yang pergi menjenguk orang sakit secara ramai-ramai juga menjadi faktor pemicu menyebarnya wabah hepatitis A. Terlebih jika melakukan kontak fisik dengan penderita dengan pola hidup yang kurang higienis.
Sampai saat ini sejumlah pasien masih dirawat di puskesmas masing-masing kecamatan. Mayoritas penderitanya masih mengeluhkan demam, mual dan terlihat kuning.
“Sejauh ini pemkab terus berupaya menanggulangi wabah dengan cara mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada,” terangnya.
BACA JUGA: 577 Warga Pacitan Terserang Hepatitis A
Selain memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk terus menjalankan hidup sehat, petugas medis di Pacitan juga melakukan kaporitisasi ke beberapa sumber air yang tercemar bakteri Escherichia Coli. Tujuannya untuk memutus rantai penularan wabah penyakit yang menyerang hati tersebut.
Dikutip dari hellosehat.com, bakteri Escherichia Coli (E.Coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Kebanyakan bakteri E.Coli menyebabkan diare ringan dan infeksi usus yang bisa menyebabkan diare maupun demam.
“Yang paling penting selalu cuci tangan menggunakan sabun, dan hindari kontak fisik dengan pasien penderita hepatitis A,” tutupnya.
(E.Coli) adalah bakteri yang biasanya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Kebanyakan bakteri E.Coli menyebabkan diare ringan, infeksi usus, dan demam.
“Yang paling penting selalu cuci tangan menggunakan sabun, dan hindari kontak fisik dengan pasien penderita hepatitis A,” tutupnya.