
Reporter
A. BaehaqiSabtu, 5 September 2020 - 07:45
Editor
Bruriy Susanto
Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Wahid Wahyudi. Foto: Baehaqi/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Wahid Wahyudi memastikan pembelajaran tatap muka diperluas. Jumlah sekolah yang membuka kembali proses belajar mengajar secara langsung diperbanyak.
"Mulai 31 Agustus 2020. Uji coba pembelajaran tatap muka diperluas," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Sabtu 5 September 2020.
Hasil evaluasi pembelajaran tatap muka tahap pertama yang dilangsungkan 18-30 Agustus 2020, diklaim berjalan baik. Berbagai pihak juga disebut mendukung kembali dibukanya sekolah, termasuk orang tua dan guru.
Karenanya, Dindik Jatim memutuskan melanjutkan tahap dua, dengan memperbanyak jumlah sekolah yang menggelar proses belajar tatap muka.
BACA JUGA: Mengintip Efektivitas Belajar Siswa di Tengah Pandemi Covid-19 di Gresik
"Uji coba pembelajaran tatap muka diperluas. Yang semula masing-masing kabupaten/kota itu hanya satu SMA, SMK dan SLB. Mulai 31 Agustus 2020 itu jumlah SMK-nya ditingkatkan (jumlahnya) menjadi masing-masing kabupaten/kota 25 persen (dari jumlah sekolah di tiap kabupaten)" ia menegaskan.
Wahid tidak menyebut jumlah sekolah yang sudah membuka proses belajar mengajar tatap muka. Ia hanya menyenut untuk tahap dua, sekolah yang diperbanyak untuk dibuka kembali baru jenjang SMK.
Dindik Jatim membatasi sekolah yang boleh buka di setiap kabupaten/kota. Hanya 25 persen dari jumlah sekolah di satu daerah. Jika di kota itu ada tujuh SMK, yang boleh dibuka baru dua sekolah saja. Keputusan ini tidak berlaku untuk jejang SMA, Wahid menegaskan akan secara bertahap menyusul. "SMA masih belum. Masih bertahap," ungkapnya.
Pun demikian, ia menegaskan bahwa sekolah yang dibuka kembali tidak berlaku bagi zona merah. Surabaya dan Sidoarjo belum. "Sekolah yang ingin melakukan belajar tatap muka harus mendapatkan rekomendasi dari gugus tugas Covid-19 kabupaten/kota. Dan untuk zona merah tidak. Surabaya belum," bebernya.
BACA JUGA: Kuota Internet Gratis Siswa SMA Diberikan September
Sementara itu, Wahid mengungkapkan, rapid tes untuk guru dan tenaga pendidikan tengah dilakukan secara masif kepada seluruh sekolah jenjang SMA/SMK di Jatim. Sebanyak 10 ribu orang telah dilaksanakan rapid tes tahap pertama. Selanjutnya menyusul 10 ribu orang lagi di tahap kedua.
Ketika dikonfirmasi soal hasil rapid tes, Wahid mengarahkan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur. "Dinkes yang tahu datanya. Karena Dinkes yang melakukan," tandasnya.
Jadi pembelajaran tatap muka uji cobanya di Jatim dimulai 18 Agustus 2020. Di mana masing-masing kabupaten kota yang memungkinkan dilaksanakan uji coba tentunya dg rekom gugus tugas kab kota. Masing-masing kab kota hanya satu SMA satu SMK dan satu SLB.