Jumat, 28 August 2020 04:00 UTC
Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Wahid Wahyudi,
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur memastikan kuota internet gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB secara bertahap akan mulai diberikan awal September. Sebanyak 1,3 juta siswa akan mendapatnya.
"Jatim akan dijadikan pilot project dengan besaran kuota 10 gigabyte," ujar Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi, Kamis 28 Agustus 2020.
Program kerjasama dengan Telkomsel ini, kata dia, akan terus dievaluasi. Ia yakin kuota yang diberikan 10 gigabyte (GB) masih kurang.
Hitungan Wahid, seharusnya kebutuhan paket kuota internet siswa mencapai 23 GB. Untuk menutupi kekurangan itu, pihaknya menyarankan sekolah menggunakan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jika ada penambahan pembiayaan kuota internet. "Jadi kalau siswa 23 GB, guru bisa sampai 40 GB. Ini bisa dianggarkan sekolah," terangnya.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Belajar Tatap Muka di Jatim Dievaluasi Bulan Depan
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdie mengatakan, rincian siswa yang mendapat kuota internet gratis sebanyak 1.339.921 dari 3.789 lembaga SMA,SMK dan SLB negeri maupun swasta.
Sementara untuk guru dan tenaga kependidikan, yang memperoleh program ini sebanyak 96.122 orang. "Yang dapat ini seluruh siswa SMA/SMK dan SLB negeri dan swasta se Jatim. Per 24 agustus 2020 kemarin Bu Gubernur (Khofifah) sudah tanda tangan kerjasama dengan Telkomsel, tinggal dari kita nanti akan membaginya," kata Alfian.
Secara teknis pembagian kuota internet gratis akan dikoordinasikan oleh 38 tim dari telkomsel dengan cabang dinas pendidikan Jatim. Tim nanti yang akan menyebar untuk menemui cabang dinas di masing-masing wilayah. Mereka meminta data sekolah, siswa dan guru.
"Misalnya di SMKN 1 surabaya, berapa jumlah siswa dan gurunya ini akan digunakan untuk distribusi paket kuota internetnya," terangnya.
Besaran kuota internet akan diperuntukkan untuk portal belajar selama pendemik. Mulai dari zoom, google classroom, quiper, microsoft-think, dan aplikasi rumah belajar Kemdikbud.