Kamis, 29 October 2020 11:20 UTC
SEKOLAH TATAP MUKA. Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi menjelaskan mengenai uji coba sekolah tatap muka di jenjang SMA/SMK dan SLB tidak berlaku untuk Surabaya dan Sidoarjo. Foto: Baehaqi/ Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi memastikan jumlah sekolah yang kembali dibuka untuk melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai ditambah.
Perluasan PTM ini, kata dia, seiring dengan tidak adanya zona merah Covid-19 di Jawa Timur. "Mulai kemarin kapasitasnya kami tingkatkan karena kabupaten/kota di Jatim sudah tidak ada zona merah COVID-19, yang ada zona oranye dan kuning," kata Wahid, Kamis 29 Oktober 2020.
Data Pemprov Jatim per hari ini, peta risiko penularan virus korona tidak ada lagi zona merah. Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim menyebut sebanyak 23 kabupaten/kota zona kuning atau risiko rendah dan 15 zona oranye alias risiko sedang.
BACA JUGA: Kajian Sekolah Tatap Muka di Surabaya Rampung
Pun demikian, kata Wahid, pembukaan pembelajaran langsung dilakukan tetap secara bertahap. Tidak serta merta langsung dibuka serentak.
Untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) misalnya, Dinas Pendidikan Jatim baru memperbolehkan 10 persen dari jumlah sekolah yang ada di kabupaten/kota tersebut. Sedangkan SMA, yakni sebesar 20 persen. "Sementara untuk SMK adalah 35 persen dari jumlah SMK," bebernya.
Sekolah yang ingin membuka aktivitasnya, menurut dia, tetap harus mendapat surat rekomendasi terlebih dahulu dari Satgas Covid-19 di kabupaten/kota setempat. "Uji coba tatap muka tetap harus mendapat surat rekomendasi dari Satgas COVID-19 kabupaten/kota tersebut," terangnya.
Sementara, terkait evaluasi PTM yang dijalankan sejak 18 Agustus lalu, Wahid menilai bahwa sudah berjalan dengan baik.