Logo

Kajian Sekolah Tatap Muka di Surabaya Rampung

Kini Tinggal Penyesuaian SKB 4 Menteri dan Rekom Gugus Tugas Covid-19
Reporter:,Editor:

Senin, 19 October 2020 08:20 UTC

Kajian Sekolah Tatap Muka di Surabaya Rampung

SIMULASI. Simulasi tatap muka proses belajar mengajar di SMPN 15 Surabaya yang diperankan para guru, Senin, 3 Agustus 2020. Foto: Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan (Dispendik) memastikan telah menyelesaikan kajian sekolah tatap muka. Namun, sebelum sekolah tatap muka dimulai, terlebih dahulu masih harus menyesuaikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, dan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Surabaya.

Sebagai informasi meski sekolah tatap muka dibuka, namun seluruh warga di sekolah itu dilakukan pemeriksaan swab agar tidak membahayakan. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, baik guru, murid maupun pegawai di sekolah.

Nah sebelumnya seluruh guru di Surabaya telah dilakukan swab mulai satu bulan yang lalu. Sedangkan untuk para murid, akan dilakukan secara bergiliran. Jika ke depan trend kasus Covid-19 di Surabaya terus membaik, dipastikan sekolah tatap muka bisa segera dibuka.

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo mengatakan, kajian sekolah tatap muka telah rampung dan sudah siap. Dalam kajian itu, pihaknya melibatkan pakar epidemiologi dan fakultas kesehatan masyarakat. "Sudah kita siapkan dan sudah selesai kajiannya. Beberapa sekolah yang akan kita buka juga kita lakukan verifikasi," katanya, Senin 19 Oktober 2020.

BACA JUGA: Proses Belajar Mengajar di Sekolah Bisa Dimulai Jika Semuanya Dipastikan Sehat

Sekolah yang telah dilakukan verifikasi itu selanjutnya tinggal menyesuaikan SOP protokol kesehatan yang telah dibuat Pemkot Surabaya. Namun, dalam SKB Empat Menteri diputuskan bahwa pemerintah melakukan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran sekolah tatap muka di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau.

"Nanti kalau Surabaya sudah gambarannya secara menyeluruh seperti itu, maka kita lakukan sekolah tatap muka," ia menuturkan.

Untuk memastikan seluruh warga yang datang ke sekolah benar-benar sehat, Dispendik juga melakukan pendataan terhadap guru yang usianya di atas 50 tahun yang memiliki komorbid. "Dengan demikian kesiapan sekolah tatap muka sudah final. Tinggal kita menunggu apakah zonanya memungkinkan atau tidak," ia menerangkan.

Meski demikian, tidak semua lembaga pendidikan di Surabaya nanti yang melaksanakan sekolah tatap muka. Sebab, ada beberapa sekolah yang belum sesuai dengan SOP penerapan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Luar Kota Wajib Rapid Test

"Jadi sekolah yang buka nanti ada rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Surabaya. Dengan demikian, jika Satgas Covid-19 sudah merekomendasikan, maka sekolah tatap muka dapat dibuka," ia mengungkapkan.

Sebelumnya ada 19 lembaga pendidikan di Surabaya jenjang SMP baik negeri maupun swasta yang telah dilakukan identifikasi kesiapan pembelajaran tatap muka. Tentunya ke depan jumlahnya akan terus bertambah. "Karena sekolah-sekolah sudah banyak yang mengajukan, karena mereka juga ingin segera anak-anaknya itu bisa sekolah tatap muka," ia menjelaskan.

Langkah pemkot melakukan identifikasi sekolah tatap muka rupanya tak hanya berlaku bagi sekolah jenjang SMP. Supomo menyatakan bahwa jenjang SD juga disiapkan untuk sekolah tatap muka. Meski akhirnya sekolah tatap muka baru dapat dimulai ketika zonasi suatu wilayah masuk kategori yang telah ditetapkan SKB Empat Menteri.

"Nanti kita kembangkan sampai dengan jenjang SD. Karena kondisinya sudah berangsur-angsur membaik. Nanti jenjang SD akan diutamakan yang kelas VI. Kita tidak bisa memastikan kapan dibukanya, tapi mudah-mudahkan Surabaya masuk zona yang direkom dari Satgas Covid-19," ia memungkasi.