Logo

Dindik Jatim Ajukan Lelang Seragam SMK Senilai Rp 78 M

Reporter:,Editor:

Rabu, 02 October 2019 02:13 UTC

Dindik Jatim Ajukan Lelang Seragam SMK Senilai Rp 78 M

Ilustrasi pelajar oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengajukan kembali tender ulang seragam gratis untuk siswa SMK serta Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) setelah sebelumnya gagal. Sedangkan lelang seragam SMA belum diajukan ke Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ).

Kepala Bagian UKPBJ Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim Yuswanto membenarkan ihwal pengajuan ulang tender tersebut. Lelang yang diajukan yakni untuk seragam SMK senilai Rp 78,04 miliar.

Kendati demikian, Yuswanto mengaku tengah mengkaji terlebih dahulu. Pihaknya ingin lelang dilakukan secara cermat di tengah waktu anggaran yang menyisakan tiga bulan.

BACA JUGA: Lulusan SMK Rentan Jadi Korban Sistem Pemagangan dari Perusahaan

"Kami lakukan kajian terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan, khususnya dari Stranas PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi)," ujar Yuswanto, Selasa 1 Oktober 2019.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mengonsultasikan spesifikasi seragam yang telah diajukan Dindik Jatim. Sebab, spesifikasi komposisi kain yang diajukan yakni 88 persen polyester dan 12 persen crayon dianggap tidak nyaman dipakai.

Kandungan kain yang dipakai terlalu banyak. Sehingga dikhawatirkan jika dipakai panas. Stranas PK, Gubernur Jatim dan Sekdaprov Jatim sudah meminta untuk diubah.

BACA JUGA: Tak Ada Instruksi Libur, SMKN 2 Surabaya Izinkan Siswanya Turun Aksi

"Spesifikasi itu sudah kami revisi sebelumnya, 65 persen polyester dengan 35 crayon. Tapi sekarang kembali lagi seperti semula (88 persen polyester dan 12 persen crayon)," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dindik Jatim Hudiyono mengatakan pengajuan lelang seragam ini dilakukan dengan mekanisme cepat. Dirinya berharap realisasi pemberian seragam gratis untuk jenjang SMA/SMK dan PKLK di Jatim.

"Kami prinsipnya berupaya merealisasikan pemberian seragam ini dengan mengacu aturan-aturan yang berlaku," kata Hudiyono.

Ia memastikan setelah ini akan kembali mengajukan untuk lelang seragam SMA. "Ini masih proses. SMK dulu, selanjutnya SMA," tandasnya.