Logo

Dilaporkan Nasabah Mojokerto, PT RHS Klaim Punya Aset untuk Kembalikan Uang

Reporter:,Editor:

Kamis, 19 September 2019 02:39 UTC

Dilaporkan Nasabah Mojokerto, PT RHS Klaim Punya Aset untuk Kembalikan Uang

RHS. PT RHS dalam konferensi pers di depan awak media. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto - Kepala Divisi Sosial PT. Rofiq Hanifah Sukses (RHS) Kantor Cabang Mojokerto Sumargi, akui uang 100 nasabah sebanyak Rp 7 miliar belum dikembalikan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah 110 nasabah melaporkan dugaan investasi bodong PT RHS ke Mapolres Mojokerto, pada 9 September 2019. 

"Jangankan uang investasi 100 nasabah, bahkan seluruh uang nasabah sebanyak 565 orang di Kancab Mojokerto dengan total Rp 21,5 miliar memang belum kembali semuanya," terang Sumargi, Rabu 18 September 2019.

Menurutnya ia telah melakukan mediasi pada 5 September 2018, terkait tertahannya uang nasabah tersebut. 

"Saya sebagai divisi sosial atau CSR nya PT. RHS Group dipercaya dan dikasih aset usaha konsorsium (aset komunitas) atas nama M. Ainur Rofiq, pimpinan perusahaan ini, yang nominalnya tertera Rp 30 miliar, untuk dijual dan mengembalikan seluruh uang nasabah Mojokerto," ucapnya pada awak media.

BACA JUGA: Ketiga Kalinya Kepala Disperta Kabupaten Mojokerto Diperiksa Pidsus Kejari  

Aset usaha itu berbentuk sertifikat hak milik (SHM) dari Waterpark Chendra seluas 7.799 m2 di Kedawung Ngelegok Blitar. Mediasi pada 5 September tahun lalu membicarakan tentang penjualan aset tersebut.

“Karena ini aset milik bersama, jadi semua harus diputuskan bersama, dan diputuskan lah untuk dijual, hanya saja sampai saat ini belum terjual," terang Sumargi.

Selain Waterpark, ia mengklaim jika PT RHS Group memiliki delapan aset, di antaranya satu sawah, tujuh bangunan berupa toko, dan rumah di Kediri dan Blitar. Hanya saja, saat ini semua aset sudah tidak beroperasi dan siap jual.

BACA JUGA: Kejaksaan Geledah Ruangan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto

"Namanya persaingan bisnis, ada goncangan-goncangan, akhirnya satu persatu toko retail tutup. Begitu ngadat di April 2018, semua nasabah bertanya-tanya kenapa kok tidak mendapatkan SMS Banking investasi 5% seperti biasa, setiap tanggal 10," terangnya.

Hal inilah, yang membuat sejumlah nasabah di Kota Mojokerto resah dan mempertanyakan janji investasi 5% yang setiap bulan diperoleh nasabah.

"Intinya, bentuk perdamaian pimpinan yaitu dengan menyerahkan sejumlah aset dan dipersilahkan dijual untuk mengembalikan modal nasabah. Sebab perusahaan sudah tidak bisa memberikan keuntungan 5% setiap bulan ke seluruh nasabah," tandasnya.

Saat dikonfirmasi terkait dirinya yang dilaporkan sejumlah nasabah beberapa waktu lalu, Sumargi berharap permasalahan ini bisa diselesaikan secara bersama-sama.

BACA JUGA: Tikus Doyan Fulus Jauh Lebih Rakus

"Saya sudah dilaporkan bahkan nama saya yang sudah kaya gitu. Tapi, saya ingin bersih tanpa mengotori, menang tanpa mengalahkan soalnya kita saudara. Untuk itu saya bersama owner berusaha menjual semuat aset yang ada," tegasnya.

Berita ini mengalami koreksi pada singkatan PT RHS. Redaksi meminta maaf.