Kamis, 14 November 2019 13:14 UTC
KOALISI. Djoko Susanto (tengah, pakai peci hitam) saat menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon bupati ke Gerindra Jember. FOTO: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Tahun 2020 mendatang, Jember menjadi satu dari 19 daerah di Jawa Timur yang akan menggelar Pilkada serentak. Sisa waktu kurang dari setahun ini, suasana politik di Jember kian dinamis. Beberapa calon mulai bermunculan, salah satunya adalah Djoko Susanto.
Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jember itu, mendatangi kantor DPC Partai Gerindra Jember, Kamis 14 November 2019 siang, untuk mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Bupati Jember. Kedatangannya “dikawal” beberapa petinggi partai dan ormas. Yakni PKB, Perindo, Berkarya, serta ormas-ormas seperti Pemuda Pancasila, Banser NU Jember, hingga Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Jember.
“Siang ini kami terima pengembalian formulir beliau sebagai tahapan kedua, setelah sebelumnya Pak Djoko mengambil formulir pendaftaran sebagai tahap 1. Nanti masih ada 2 tahapan lagi dan hasilnya yang menentukan adalah DPP Gerindra," ujar Sekretaris DPC Gerindra Jember Anwari, yang menerima kedatangan Djoko.
Untuk proses selanjutnya, lanjut Anwari, DPC Gerindra Jember masih akan melapor ke DPW dan DPP Gerindra. Sesuai aturan perundang-undangan, pasangan cabup-cawabup harus didukung sekitar 20 persen kursi di parlemen.
BACA JUGA: Paripurna DPRD Jember Terganjal Tidak Adanya Draft Raperda
Adapun Gerindra dalam Pemilu 2019 memiliki 7 kursi, setara dengan kursi yang dimiliki PDIP. Sejatinya, dalam pemilu 2019, Gerindra meraih suara terbanyak yakni 200.209 suara. Namun kursi Gerindra kalah 1 kursi dibanding PKB dan Nasdem yang meraih kursi terbanyak di DPRD Jember, yakni 8 kursi.
"Sesuai aturan, Gerindra ini masih kurang 6 persen untuk mencapai kuota (syarat minimal) 20 persen. Tapi saya yakin dari yang datang hari ini, beliau bisa dapat rekom dari partai lain," ujar dia.
Djoko tampak optimistis bisa maju dalam Pilbup Jember 2020. Sebab, ia mengatakan, dukungan terhadap dirinya sudah terkonsolidasi sejak beberapa waktu yang lalu. "Semoga kebersamaan dengan niat ibadah, kami bisa memperbaiki kondisi Jember," ujar Djoko.
Sebelumnya, pada 23 September 2019 lalu, Djoko meraih dukungan dari empat parpol, yakni PKB, Gerindra, Partai Perindo, dan Partai Berkarya. Meski belum tegas mendukung Djoko, pertemuan di Hotel Dafam Jember itu sepakat untuk menjalin kerjasama untuk Pilbup Jember 2020. Djoko turut hadir dalam pertemuan tersebut dan menjadi satu-satunya bakal calon bupati yang hadir.
Jika Djoko mampu mengunci dukungan dari empat parpol tersebut, dia sudah mampu mengantongi 18 kursi. Ini lebih dari syarat minimal 10 kursi di DPRD Jember. Rinciannya masing-masing PKB (8 kursi), Gerindra (7 kursi), Perindo (2 kursi), dan Berkarya (1 kursi).
BACA JUGA: Dukung Hak Interpelasi, Fraksi PDIP Jember Nyanyikan "Bongkar" Saat Sidang
"Pertemuan di (Hotel) Dafam kemarin itu, istilahnya kalau dalam bahasa haji adalah Miqot (titik awal). Kami ingin bersama memperbaiki Jember yang sekarang sedang akut. Alhamdulillah, ada dukungan juga dari Partai Nasdem," ujar Ayub Junaidi, Sekretaris DPC PKB Jember.
Kedatangan beberapa pengurus Nasdem untuk ikut mengantar Djoko memang menjadi satu hal yang menarik. Meski bukan pengurus harian DPC Jember. "Ini ada dukungan dari 31 PAC (Pengurus Anak Cabang, tingkat Kecamatan, red) Nasdem yang ikut mendukung Pak Djoko," lanjut Ayub yang juga Ketua PC GP Ansor Jember ini.
Nasdem selama ini disebut-sebut sebagai kendaraan calon petahana, yakni Bupati Jember saat ini, dr Faida. Ia disebut masih tercatat sebagai pengurus DPW Nasdem Jawa Timur. Selain itu, sang suami, dr Abdur Rochim, dalam Pileg 2019 juga maju sebagai caleg DPR RI dari Nasdem, meski gagal terpilih.
"Insyaallah ke depan, akan ada pertemuan-pertemuan bersama lagi, bergiliran di kantor masing-masing. Kami hilangkan ego sektoral," kata dia.