Kamis, 23 September 2021 00:00 UTC
Ilustrasi Korban Pencabulan
JATIMNET.COM, Probolinggo - Tak kuasa menahan rasa takut dan dilecehkan jadi korban pencabulan, dua siswi Sekolah Dasar di Kabupaten Probolinggo akhirnya melaporkan oknum guru ke pihak kepolisian.
Dua siswi SD yang masih berusia 11 tahun saat lapor, pada Rabu 22 September 2021 siang, ke kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) didampingi oleh orang tuanya masing-masing.
Dalam laporannya, diketahui kedua korban mendapat pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang oknum guru yang mengajar di tempatnya sekolah, yakni MG. Ironisnya, pelecehan seksual itu sudah berjalan 3 tahun terakhir ini, kala itu korban duduk di bangku kelas 4 SD.
Baca Juga: Berdalih Doakan Korban, Pelaku Pencabulan Anak di Banyuwangi Ditahan
Seiring berjalannya waktu, kedua korban yang terus-menerus mendapat teror, ancaman dari pelaku, supaya tidak melaporkan kepada siapapun atas insiden pelecehan seksual. Akhirnya korban yang sudah dewasa, kini sudah duduk di bangku kelas 6 SD, memberanikan diri angkat bicara, bercerita kepada orang terdekatnya.
Yakni mengenai perilaku bejat oknum guru MG, dimana awalnya korban ceritakan kepada wali kelas mereka. Pengakuan korban itu pun, kemudian diteruskan kepada kedua orang tua korban. Mendengar hal tersebut, kedua orang korban lantas mendatangi sekolah, dan menanyakan langsung terkait peristiwa itu kepada MG.
Ternyata, oknum guru MG ini bukannya mengakui, ia justru bersikeras menolak apa yang dikatakan ataupun diceritakan kedua korban itu. Bahwa menurut menurut MG tak pernah terjadi.
Baca Juga: Diduga Lakukan Pencabulan dan Eksploitasi Anak, Pemilik Sekolah Ternama di Batu Dipolisikan
Meski begitu, salah satu orang tua korban mengungkapkan saat di kantor SPKT Polres Probolinggo, bahwa pelecehan seksual atau pencabulan itu terjadi di saat waktu jam istirahat sekolah dan pulang sekolah. Caranya, pelaku berpura-pura hendak memeriksa kesehatan korban.
Padahal, kesehatannya baik-baik saja, tidak ada masalah. "Meski kejadiannya sudah sekitar dua tahun lalu, namun kami tetap laporan ke polisi. Salah satu bagian tubuhnya, yang katanya dipegang," kata orang tua korban.
Pasca peristiwa itu, orang tua korban menyebut, perilaku anaknya menjadi berubah. Dimana setiap ditawari makan bersangkutan kerap kali menolak. " Kalo perubahan yang serius gak ada," ujarnya.