Rabu, 17 November 2021 08:20 UTC
OUTOPSI: Lokasi pembongkaran makam remaja 16 tahun korban kecelakaan tunggal yang diduga korban pembunuhan, Rabu 17 November 2021. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri cabang Polda Jatim mengoutopsi forensik jenazah SF 16 tahun, di Pemakaman Desa Petiken Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Bersama jajaran Polres Gresik beserta para aparatur desa serta tim DVI Polda Jatim membongkar pemakaman jenazah korban kecelakaan yang diduga sebagai korban pembunuhan.
Pembongkaran makam dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, dan sejumlah keluarga korban dan ayah korban pun tampak hadir melihat proses pembongkaran makam itu. Dari keterangan polisi sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan terkait insiden ini apakah murni kecelakaan atau ada motif pembunuhan.
“Outopsi ini untuk ambil langkah kejadian laka di Driyorejo terungkap. Apa modus pembunuhan atau kecelakaan," kata Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Riski Saputro di lokasi, Rabu 17 November 2021.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Wanita di Menganti Gresik karena Asmara
Pihaknya menyebut akan melakukan secara profesional sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, sembari menunggu pihak kedokteran untuk hasil outopsi.
Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan usai pembongkaran otopsi jenazah dan setelah hasil otopsi keluar, akan dilakukan gelar dengan melibatkan internal maupun eksternal.
"Polisi akan terus membuktikan fakta yang ada. Agar tidak ada anggapan dan asumsi lain. Ini laka atau pembunuhan. Biar semuanya clear," lanjut nya.
Diketahui pembongkaran makam SF untuk kebutuhan outopsi forensik melibatkan Dokter Labfor Polda Jatim, serta Eksternal dan Internal Polres Gresik.
Baca Juga: Tangan Terikat, Warga Jateng Ditemukan Tewas di Waduk Mojokerto, Jadi Korban Pembunuhan?
Sebagai catatan, peristiwa yang dialami remaja 16 tahun itu membuat masyarakat khususnya warga Desa Petiken Kecamatan Driyorejo penasaran.
Mulanya, SF diduga tewas akibat mengalami kecelakaan tunggal, namun saat jasadnya ditemukan pada 12 September lalu, tubuhnya dipenuhi luka memar.
Bahkan, terdapat luka lebam dan luka seperri ditusuk pada bagian kepala korban, kasus tersebut pun akhirnya ditangani jajaran Satreskrim Polres Gresik.
Sementara Sujiadi 52 tahun, Bapak dari korban meyakini bahwa SF mengalami penganiayaan hingga akhirnya meninggal dunia, karena bukti luka seperti bukan akibat kecelakaan.
“Apalagi, dari keterangan beberapa saksi mata. Anak saya bersama segerombolan orang tidak dikenal sebelum ditemukan tewas. Sekitar 4-6 orang,” katanya saat dilokasi.