Logo

Di Banyuwangi Menteri Rini Minta BUMN Serap Lulusan SMK

Reporter:,Editor:

Rabu, 17 July 2019 12:58 UTC

Di Banyuwangi Menteri Rini Minta BUMN Serap Lulusan SMK

BUMN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau kegiatan pembelajaran pelajar SMK Negeri 1 Glagah jurusan mesin. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta semua BUMN menyerap tenaga lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Hal itu disampaikannya setelah penandatanganan nota kesepahaman kerjasama pelaksanaan kelas khusus perkeretaapian PT Industri Kereta Api (Inka) dan SMK Negeri 1 Glagah, Banyuwangi, di sekolah tersebut, Rabu 17 Juli 2019.

Menurut Rini, pembukaan kelas khusus kolaborasi BUMN dan SMK itu menjadi contoh cara bekerja yang paling baik.

Setelah selesai, lulusan SMK kelas perkeretaapian akan kembali diseleksi untuk diterima bekerja di pabrik baru PT Inka di Banyuwangi yang kini tengah dibangun.

BACA JUGA: Banyak Pesanan, Pabrik Inka Banyuwangi Ditarget Beroperasi Tahun Depan

"Saya berharap kedepannya apakah perkebunan, apakah itu perbankan, kami harus mendorong, membantu SMK-SMK menyerap anak didik sekolah-sekolah itu di sektor-sektor yang digeluti oleh BUMN," kata Rini di depan direktur utama Bank BNI, Bank Mandiri, PT Angkasa Pura (AP) I, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN XII dan PT Inka.

Kedua, dia berharap BUMN memberikan bantuan sarana dan prasarana di sekolah yang kebanyakan masih kekurangan. Terutama perlengkapan praktik siswa yang bisa digunakan melatih hingga siap memasuki dunia industri.

Harapan itu ditujukannya pada BUMN yang dianggap bagus dengan penghasilan besar. Diharapkannya, BUMN harus memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

"Saya titip itu sehingga SMK dan BUMN bisa berkembang bersama-sama, karena BUMN - BUMN itu adalah milik semua, milik Bangsa Indonesia," pungkas Rini.

BACA JUGA: PP Properti Optimistis Penjualan Hunian di Surabaya Menggeliat Pasca Pilpres

Kepala SMK Negeri 1 Glagah, Panuri, mengatakan kelas khusus yang dibukanya mendapatkan dukungan guru, perlengkapan dan pelajaran dari PT Inka.

Kelas khusus menerima kurikulum yang mengikuti kebutuhan industri perkeretaapian sedangkan kelas normal mengikuti kurikulum nasional.

"Yang lain ikut kurikulum nasional, (kelas khusus) ini 100 persen ikut kurikulum dunia industri terkait," kata Panuri.

Masing-masing kelas berisi maksimal 36 siswa yang akan diseleksi dari kalangan siswa yang baru masuk tahun ini.

BACA JUGA: Trisila Enggan Pindah Sebelum RNI Penuhi Janji

Pembukaan kelas khusus perkeretaapian itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno. Hadir juga perwakilan dari beberapa SMK lain seperti SMK Negeri Ihya Ulumuddin, SMK Muhammdiyah 2 Rogojampi, dan SMK Negeri 2 Jember.