Senin, 15 July 2019 14:59 UTC
Ilustrasi Grand Sagara. Foto: PP Properti.
JATIMNET.COM, Surabaya –PT PP Properti berusaha menggenjot penjualan properti pasca pemilihan umum dan pemilihan presiden. Sebab pasar properti sepanjang paru tahun pertama di kawasan Jawa Timur belum menggeliat.
Direktur Realti PT PP Properti Galih Saksono bahkan memprediksi pasar properti di Surabaya akan merangkak naik pada semester II 2019. Perusahaan properti pelat merah ini menargetkan penjualan pada paru kedua untuk Surabaya dan Malang mencapai Rp 2,5 triliun.
“Penjualan di semester kedua akan tancap gas. Kami punya target yang besar di Surabaya, terutama pasar kelas menengah hingga premium yang menajdi andalan kami,” kata Galih selepas menerima penghargaan Properti Indonesia Award 2019 dalam keterangan resmni yang diterima Jatimnet.com, Senin 15 Juli 2019.
BACA JUGA: Holding Perumahan Dorong Penguatan Pendanaan dan Pendapatan Proyek
Untuk pasar Surabaya, lanjut Galih, super blok Grand Sagara masih menjadi andalan tahun ini. Selain juga apartemen Adriatic Tower yang diharapkan mampu meraih lonjakan signifikan.
Adriatic Tower saat ini dipasarkan dengan harga di kisaran Rp 380 juta hingga Rp 850 juta per unit, mulai dari tipe studio dengan unit satu kamar tidur, dan dua kamar tidur. Saat ini perjualan Adriatic Tower sudah tercapai 30 persen, dan diharapkan tahun ini bisa terjual 50-80 persen.
“Kami berharap ada ledakan penjualan di Grand Sagara hingga akhir tahun, terutama setelah peresmian cable car yang dibangun PPRO. Kami berharap bisa menarik crowded datang ke lokasi, untuk berinvestasi di Grand Sagara,” terang Galih.
BACA JUGA: Respon Konsumen Meningkat, PT PP Properti Bangun Tower di Surabaya Barat
Sementara itu, salah satu juri PIA 2019 Hendry Tamzel mengatakan, kinerja PT PP Properti dalam kurun waktu dua tahun terus meningkat. Beberapa proyek di Surabaya sukses menjadi ikon dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
“Tahun ini mereka mematok target kenaikan pendapatan 17 persen, laba bersih 18 persen, dan pertumbuhan marketing sales 20 persen. Sejauh ini belum banyak pengembang yang bisa mencapai itu,” kata Hendry yang juga Founder and CEO of Hentz Solution itu.
