Sabtu, 19 June 2021 07:40 UTC
Gading Ogi Saputra, pemuda remaja berusia 17 tahun penyandang disabilitas fisik, tidak lelah untuk terus bekerja.
JATIMNET.COM, Pekalongan - Bagi beberapa orang, kondisi disabilitas fisik tidak jadi penghalang untuk tetap bekerja. Seperti Gading Ogi Saputra, pemuda remaja berusia 17 tahun penyandang disabilitas fisik, tidak lelah untuk terus bekerja.
Di kala sore itu hujan rintik-rintik, ia baru memulai berangkat menjajakan dagangannya Gading mengalami kondisi disabilitas fisik sejak lahir yang membuat perlambatan perkembangan fisik sehingga kedua kakinya tidak berfungsi normal. Ia bisa berjalan merangkak dibantu dengan kedua tangannya.
Sudah dua tahun terakhir ini ia bekerja jualan kopi keliling. Sebelum berangkat bekerja, ibunya, Susiati, membantu merapikan minuman, rokok, dan barang dagangan lainnya di boks motor listrik roda tiga milik Gading.
Motor listrik roda tiga yang dipakai Gading adalah bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diserahkan langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, kala itu pada tanggal 15 Mei 2021, di kediamannya.

Gading Ogi Saputra, pemuda remaja berusia 17 tahun penyandang disabilitas fisik, tidak lelah untuk terus bekerja.
Gading biasanya menyempatkan Shalat Magrib di Masjid Agung terlebih dahulu yang lokasinya di samping Alun-Alun Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Pekerjakan Penyandang Disabilitas, Perusahaan PT KOSME Dapat Apresiasi dari Wagub Emil
Malam hari menjadi waktu yang dipilih untuk berjualan karena banyak orang yang berkumpul di Alun-Alun. Tak lama setelah selesai merapikan barang dagangannya, gawai Gading berdering. Sebuah pesan suara masuk di Aplikasi Whatsapp berbunyi “COD kopi...”, ketika ia putar.
Ternyata pesan dikirim oleh pelanggan Gading di kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan, salah satu tempat ia biasa jualan. Gading pun bergegas memakai helm, menuju kantor Kejaksaan.
Di sana sudah menunggu beberapa pegawai salah satunya adalah Beny Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Kabupaten Pekalongan. Menurut Beny, adanya Gading sangat membantu karena kantin di kantor tutup. “Karena Covid-19, kantin kantor tutup. Jadi kita tinggal panggil Gading kalau butuh minuman dan rokok”, kata Beny.

Gading Ogi Saputra, pemuda remaja berusia 17 tahun penyandang disabilitas fisik, tidak lelah untuk terus bekerja.
Dengan motor listrik roda tiga, Gading mengaku omzet dagangannya naik. Ketika menggunakan sepeda, omzet yang ia peroleh Rp500 ribu per hari. Sementara kini memakai motor listrik roda tiga, Gading bisa memperoleh omzet sebesar Rp 900 ribu per hari.
Baca Juga: Meski Memiliki Keterbatasan, Penyandang Disabilitas Ini Sukses Kembangkan Koperasi
Kenaikan tersebut lantaran jumlah dan variasi barang dagangan Gading bertambah berkat boks motor yang bisa menampung lebih banyak muatan. Selain itu tentu memperluas jangkauan serta menghemat waktu dan energi.
Dari keuntungan yang didapat, Gading menyisihkan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari untuk ditabung di salah satu bank swasta di wilayahnya.
Baca Juga: Di Balik Pelatihan Usaha Kopi Disabilitas, Perkaya Kesempatan Kerja
Perubahan usaha dagang Gading pun diamini oleh Pendamping Penyandang Disabilitas Kabupaten Pekalongan, Purwoji. Ia mengakui bahwa Gading semakin percaya diri dan bersemangat untuk berjualan sejak memperoleh motor listrik roda tiga. Apalagi setelah bertemu dengan Ibu Menteri Sosial. Gading makin dikenal khalayak.
“Di sini, kan, komplek perkantoran Dinas ya. Hampir semua satpam kenal dengan Gading dan selalu membeli barang dagangan Gading”, ujar Purwoji.
Harapan Mensos nampaknya mulai terwujud. Dengan motor listrik roda tiga, kini Gading bisa beraktivitas lebih mudah, semakin produktif, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang lain. Jika Gading bisa, maka kesempatan yang sama juga terbuka lebar bagi Gading-Gading lainnya di luar sana.