Rabu, 13 November 2024 15:00 UTC
Media Gathering persiapan debat publik kedua Pilkada Kota Probolinggo, Rabu malam, 13 November 2024. Foto: Zulafif
JATIMNET.COM, Probolinggo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo semakin memperketat materi persiapan menjelang debat publik kedua Pilkada yang bakal digelar Jumat malam, 15 November 2024.
Salah satunya dengan menghadirkan sejumlah panelis yang berlatar belakang pendidikan. Kehadiran panelis tersebut menjadi perumus dan pengarah jalannya diskusi.
Lewat rumusan materi oleh para panelis, diharapkan bisa memfasilitasi pasangan calon (paslon) dalam menjabarkan visi dan program mereka lebih mendalam dan konkret.
BACA: Debat Perdana Pilkada Kota Probolinggo, Panelis Anggap Paslon Belum Tawarkan Program Konkret
Komisioner KPU Kota Probolinggo Bidang Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan Sumber Daya Manusia (SDM) Mat Rosit menegaskan pihaknya akan menyusun pertanyaan lebih rinci berdasarkan evaluasi debat pertama.
KPU telah menerima masukan masyarakat untuk meningkatkan kualitas debat. Menurutnya, ada keinginan publik agar gagasan paslon dapat dipaparkan lebih jelas.
"Terutama soal rumusan pertanyaan yang diberikan agar lebih tepat dan tidak membingungkan," ujar Rosit saat media gathering, Rabu malam, 13 November 2024.
Menurutnya, pertanyaan yang terlalu panjang membuat paslon bingung, sehingga kali ini pihaknya akan membuat pertanyaan lebih konkret dan mendetail.
Debat kali ini akan mengusung tema "Masyarakat Sejahtera, Kota Maju dan Berkembang" dengan fokus pada isu pemuda, ekonomi kreatif, budaya, pariwisata, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat.
BACA: Debat Publik Perdana Pilwalkot Probolinggo Angkat Tema Pendidikan hingga Gender
Lima panelis ahli dari berbagai bidang yang bakal dilibatkan dalam perumusan, di antaranya Wawan Sobari dari Universitas Brawijaya, ahli dalam inovasi politik dan tata kelola pemerintahan; Muhammad Rashin tenaga kependidikan Universitas Brawijaya, dengan keahlian perencanaan SDM dan manajemen proyek; Moh Anas dosen dan kontributor Kompas.com yang berpengalaman dalam komunikasi publik; Titin Wahyuningsih dari Yayasan Al Ghazali berfokus pada isu pendidikan, perempuan, pemilu, dan demokrasi; dan Pradana Boy dari Universitas Muhammadiyah Malang pakar sejarah dan kebudayaan.
KPU berharap debat kedua nanti bisa menjadi momentum warga Kota Probolinggo untuk mendapatkan gambaran lengkap dan memutuskan pilihan paslon secara bijak.