Minggu, 13 March 2022 09:20 UTC
BANJIR. Warga terdampak banjir di Lamongan memanfaatkan mobil BPBD yang mengangkut warga dalam melaksanakan aktivitas di tengah kondisi banjir. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Banjir di Kabupaten Lamongan sempat surut. Namun, dengan intensitas curah hujan yang kembali tinggi mengakibatkan 29 desa dari lima kecamatan di Kabupaten Lamongan harus kembali terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter.
Lima kecamatan tersebut meliputi Kalitengah, Turi, Glagah, Deket, dan Karangbinangun. Menurut Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Gunadi, banjir terparah dialami warga di Kecamatan Turi dan Kalitengah.
"Pada dua kecamatan tersebut rata-rata banjir kurang lebih setinggi 54 sentimeter atau setengah badan orang dewasa," kata Gunadi saat di konfirmasi, Minggu, 13 Maret 2022.
BACA JUGA: Anggota DPRD Jatim Minta Banjir Lamongan Diatasi secara Komprehensif
Sementara itu, desa yang paling parah terendam banjir berada di Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi dan Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah. Keduanya sama-sama tergenang kurang lebih 25-54 sentimeter. "Dari data yang ada, Kecamatan Kalitengah tercatat mengalami banjir terparah dengan rincian delapan desa tergenang," katanya.
Menurut Gunadi, debit air bertambah sejak beberapa hari terakhir dan kemungkinan karena hujan dengan intensitas tinggi dalam sepekan terakhir. "Kondisi air saat ini naik karena hujan deras beberapa hari terakhir," kata Gunadi.
BACA JUGA: Lamban Tangani Banjir, PMII Lamongan dan Warga Demo DPRD dan Pemkab
Banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, melainkan juga sejumlah lahan tambak dan akses jalan vital penghubung antarkecamatan. Tidak jarang warga mulai beralih menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
"Di lokasi terparah, kami menyiagakan dua armada mobil pikap guna membantu aktivitas warga menyeberangi air yang merendam seluruh bagian badan jalan," katanya. Pihaknya juga memfungsikan empat unit pompa air di Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun untuk mengurangi debit air.