Logo

Cuaca Ekstrim, Pendakian di Gunung Welirang-Arjuno dan Pundak-Watu Jengger Ditutup

Reporter:,Editor:

Senin, 10 October 2022 07:40 UTC

Cuaca Ekstrim, Pendakian di Gunung Welirang-Arjuno dan Pundak-Watu Jengger Ditutup

Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Mojokerto - Jalur pendakian di empat gunung yang berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo akan ditutup sementara. Lantaran, kondisi cuaca ekstrim yang belakangan terjadi.

Keempat gunung tersebut, yakni Gunung Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Pundak, dan Watu Jengger. Penutupan dilakukan sejak Minggu, 9 Oktober 2022 kemarin. 

Kepala RPH 08 Pengendali Ekosistem Hutan Tahura R Soerjo Ni Luh Novyanthi mengatakan, penutupan dilakukan dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem.

Sesuai dengan instruksi pimpinan setelah mendapat edaran cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi dan Geogfisika (BMKG) yang akan terjadi hingga 15 Oktober 2022.

Baca Juga: Waspadai Ancaman Bencana, Puncak Musim Hujan Berlangsung Pekan Ini

Kata dia, penutupan pendakian gunung yang ada di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo ini dilakukan di empat pendakian. Diantaranya Gunung Welirang, gunung Arjuno, gunung Pundak dan juga Watu Jengger.

"Kita tutup sementara karena memang faktor cuaca ekstrem sesuai dengan prediksi BMKG, pendakian kita tutup sejak  Minggu 9 Oktober hingga 15 Oktober 2022 kedepan," katanya, Senin 10 Oktober 2022.

Menurut dia selama ditutup, nantinya petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo akan akan terus melakukan patroli rutin untuk mengatasi hal-hal yang tak diinginkan. Termasuk mengantisipasi adanya pendaki ilegal yang nekat melakukan pendakian.

Jika ditemukan adanya pendaki yang nekat melakukan pendakian, lanjut Ni Luh, sesuai aturan yang ada akan dikenakan sanksi. Diantaranya akan dilakukan blacklist larangan mendaki di gunung.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BPBD Situbondo Imbau Waspada Banjir Rob Susulan di Pantai Utara

"Kita akan tetap melakukan patroli selama pendakian di tutup sementara ini, nanti kalau ada pendaki yang nekat dan ditemukan, berati itu masuk dalam pendakian ilegal, saksinya jelas bisa di blacklist dan dilarangan mendaki gunung. Tentunya kita akan cek datanya dulu sebelum kita memberikan sanksi," katanya. 

Menurut dia, penutupan sementara hanya di kawasan pendakian gunung sedangkan wisata di kawasan Tahura tetap beroperasi normal. "Kita masih buka wisata air terjun dan bumi perkemahan tetap buka jadi hanya pendakian saja yang ditutup," uja Ni Luh.

Penutup sementara jalur pendakian ini  kemungkinan bakal diperpanjang jika kondisi cuaca ekstrem semakin parah. “Kita masih tutup dulu kalau ada siaran masih cuaca ekstrem otomatis akan kita perpanjang lagi hingga batas waktu yang belum ditentukan," ia memungkasi.