Rabu, 08 January 2020 05:55 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Suban Wahyudiyono menyebut angin kencang diperkirakan melanda Jatim dalam beberapa hari ke depan.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ia mengutip, hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan menerjang Jatim dalam sepuluh hari ke depan. “(Angin kencang) rata-rata (berkecepatan) 63 kilometer per jam,” katanya,Rabu 8 Januari 2020.
Ia mengatakan, BPBD Jatim mempersiapkan sejumlah langkah menghadapi ancaman bencana akibat hujan dan angin kencang itu. Dari menyiagakan peralatan penanggulangan bencana, menyediakan 15 ribu dus makanan, berkoordinasi dengan polisi dan tentara, hingga mengecek kondisi Early Warning System milik Pemprov Jatim di Magetan. “Ternyata (EWS) ada yang rusak satu, langsung kami perbaiki,” katanya.
BACA JUGA: Strategi Risma Hadapi Cuaca Ekstrim, Dirikan Posko hingga Pasang Kamera Pemantau
Untuk mengantisipasi dampak bencana menjadi lebih buruk, ia mengimbau masyarakat berpartisipasi, semisal dengan memangkas pohon-khususnya yang berusia tua dan lapuk, serta memeriksa kondisi tiang listrik hingga reklame di sekitar permukiman mereka.
BPBD Jatim mencatat ada 18 kota dan kabupaten terdampak angin kencang dan banjir hingga 6 Januari 2020. Di antaranya, “Dua kabupaten yang banjir itu di Gresik dan Mojokerto,” katanya.
Sedangkan angin kencang, ia melanjutkan, melanda Surabaya dan menumbangkan pepohonan di 42 lokasi.
BACA JUGA: BNPB Modifikasi Cuaca untuk Pecah Hujan di Jatim
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan potensi cuaca ekstrem diperkirakan melanda sebagian wilayah Jatim hingga 12 Januari 2020. “Wilayah Jawa Timur sudah mendekati puncak musim hujan,” katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima reporter Jatimnet.com Bayu Diktiarsa, Senin 6 Januari 2020.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi karena pola tekanan rendah dan bibit siklon tropis di Samudera Indonesia sebelah selatan wilayah Nusa Tenggara. Akibatnya, terbentuk pola pertemuan angin (konvergensi) di sepanjang wilayah Jatim yang mulai menguat dan meningkatkan suplai uap air. “Puncak musim hujan terjadi selama sepekan ke depan,” katanya.
Sementara itu, BMKG Tanjung Perak Surabaya memperingatkan potensi terjadinya gelombang setinggi 2,75 meter di perairan selatan Jatim. Sedangkan di perairan lain, tinggi gelombang diperkirakan rata-rata 1-2 meter.