Selasa, 07 January 2020 11:44 UTC
Sekdaprov jatim, Heru Tjahjono (kiri) meninjau kesiapan bantuan logistik menghadapi bencana di BPBD Jatim, Selasa 7 Januari 2019. Foto: baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono memastikan telah berkordinasi dengan BNPB, BMKG, dan BPPT untuk memodifikasi cuaca. Modifikasi cuaca ini dengan cara menyemai garam untuk membentuk dan memindahkan awan hujan.
Heru yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut, modifikasi cuaca menggunakan teknik penyemaian garam khusus di Jawa Timur.
“Sudah disampaikan (modifikasi cuaca),” kata Heru usai meninjau kesiapan bantuan logistik menghadapi bencana di BPBD Jatim, Selasa 7 Januari 2019.
BACA JUGA: Emil Dardak: Penanganan Bencana Alam Jangan Sekadar Surat
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menambahkan bahwa teknik modifikasi cuaca saat musim hujan berbeda dengan ketika kemarau. Penyemaian garam kali ini bukan untuk membuat hujan, melainkan memecah konsentrasi awan cumulonimbus.
Menurutnya modifikasi ini agar bisa membagi hujan agar tidak turun di satu titik dengan itensitas tinggi. “Hujan dengan intensitas 150 mm per detik itu sudah dianggap tinggi. Nah sekarang sudah mencapai 300 mm per detik,” ungkap Suban.
Secara teknis, lanjut Suban, BNPB bersama BMKG, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan melakukan penyemaian garam menggunakan pesawat milik TNI AU. Harapannya, intensitas hujan yang turun di wilayah penduduk berkurang.
BACA JUGA: Puting Beliung Terjang Wilayah Probolinggo, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang
BPBD Jawa Timur, lanjutnya, tidak punya peran dalam modifikasi cuaca. Sepenuhnya yang melaksanakannya adalah BNPB bersama dua instansi tersebut.
Sejauh ini modifikasi cuaca telah dilakukan. Bahkan menurut laporan yang diterimanya, sudah terjadi sejak banjir Jakarta pada pergantian tahun. Awan cumulonimbus dipecah agar hujan juga turun di laut.
“Mulai banjir Jakarta (sudah dilakukan modifikasi cuaca). BNPB yang punya peran. Saya hanya ikut rapat,” terang Suban.