Logo

Cegah Penularan Covid, Polda Jatim akan Berlakukan Jam Malam

Kerumunan Perayaan Tahun Baru akan Dibubarkan Paksa
Reporter:,Editor:

Selasa, 29 December 2020 13:20 UTC

Cegah Penularan Covid, Polda Jatim akan Berlakukan Jam Malam

JAM MALAM. Petugas gabungan Polri dan TNI berjaga di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto, pada jam malam yang ditentukan. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan akan ada pemberlakuan jam malam untuk mengantisipasi kerumunan masyarakat terutama pada pergantian akhir tahun nanti. 

"Nanti ada pembatasan waktu sekitar jam 20.00 atau jam 21.00. Saat ini surat edarannya sudah disiapkan Satgas Penananganan Covid-19 Jatim dan tidak hanya untuk libur tahun baru saja, tapi terus," ujar Nico, Selasa, 29 Desember 2020. 

Wacana ini atas kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Organisasi kesehatan di Jatim juga sepakat agar di setiap daerah tidak ada kelompok yang melakukan perayaan tahun baru yang dapat menimbulkan kerumunan.

BACA JUGA: Cegah Covid, Pemkab Situbondo Larang Perayaan Tahun Baru dan Tutup Alun-Alun

Selain itu juga menyesuaikan Maklumat Kapolri yang meminta agar tidak ada kerumunan atau perayaan di malam pergantian tahun. 

"Kedua, kita juga akan membubarkan ketika ada kerumunan dan trek-trekan (konvoi motor) di jalanan dengan kita kedepankan upaya preventif," ujarnya. 

Polda Jatim menyiapkan rapid test antigen untuk meningkatkan pemeriksaan Covid-19. "Kerumunan langsung kita tes, sehingga ketika ada yang positif bisa segera tertangani," katanya. 

Nico mengimbau di malam tahun baru nanti masyarakat menggunakan waktunya di rumah bersama keluarga tanpa menggelar perayaan.

BACA JUGA: Langgar Jam Malam, 9 Pelaku Usaha di Probolinggo Kena Sanksi

Apalagi saat ini ada temuan mutasi baru dari Covid-19 di Inggris yang dinilai penularannya lebih mudah dan cepat. Bahkan informasinya varian baru ini telah masuk ke Singapura yang jaraknya sangat dekat dengan Indonesia. 

Karenanya, menurut Nico, satu-satunya cara efektif yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Mohon disadari betul banyak anggota Polda Jatim yang meninggal (62 orang), lalu tenaga kesehatan ratusan meninggal, Kodam V Brawijaya juga ada puluhan yang meninggal ketika berjibaku bersama menangani Covid-19," ujarnya.