Jumat, 15 November 2019 05:57 UTC
Foto: Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tahun ini sudah mencapai 5.432 unit dan diperkirakan akan terus meningkat. Sayangnya dari jumlah tersebut, baru tujuh persen yang berjalan dengan baik
Sementara sisanya 93 persen masih berada di level rintisan atau baru memulai. Upaya peningkatan program BUMDes terus digenjot agar bisa memperbaiki angka tersebut.
Direktur Program Klinik BUMDes, Fahrul Muzaqqi mengatakan, pihaknya terus memberikan pendampingan, pelatihan dan saran teknis kepada BUMDes.
“Tujuannya, agar bisa sehat serta berkembang dan bisa mendatangkan keuntungan. Dengan begitu diharapkan, berimbas pada perekonomian desa,” kata Fahrul, Kamis 14 November 2019.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Pastikan TIdak Ada Desa Fiktif Penerima Dana
Sebagai langkah awal, pihaknya memberikan sosialisasi kepada 20 BUMDes penerima manfaat. BUMDesa ini dipilih dari 10 Kabupaten yang berbeda, yang nantinya bisa menjadi percontohan bagi BUMDes lainnya.
Selain itu, lanjutnya, peran Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) dalam program penguatan BUMDes akan terus dilakukan. Bakorwil menjadi sentral pembinaan, sehingga tidak perlu harus datang ke Surabaya untuk mendapat pendampingan.
“Bakorwil dan peneliti dari perguruan tinggi akan dilibatkan dalam pengembangan BUM Desa. Hal ini penting agar prosesnya bisa terarah dan tepat sasaran,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Timur Muhammad Yasin menjelaskan, program klinik BUMDes ini merupakan komitmen pemprov memberdayakan masyarakat desa.
BACA JUGA: Empat Desa di Sidoarjo Tak Berpenghuni Sama Sekali
“Semua potensi yang ada, akan kami kerahkan, termasuk melibatkan pihak swasta dan BUMN dalam pengembangan BUMDes,” ungkanya.
Sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan BUMDes. Sebut saja Taveloka, PT HM Sampoerna dan salah satu BUMN pengiriman logistik dan surat, PT POS Indonesia. Beberapa perusahaan ini siap membantu memberikan pelatihan untuk sementara waktu.
“Kami berharap hingga 2024 ada 25 persen BUMDes yang dalam kategori sehat dan berkembang melalui Klinik BUM DESA,” kata Yasin.