Sabtu, 09 April 2022 03:00 UTC
Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Prof. Ainun Naim
JATIMNET.COM, Surabaya - Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, pemerintah mulai melonggarkan berbagai aturan pembatasan kegiatan masyarakat. Tak terkecuali, aktivitas perkuliahan di kampus yang kini mulai berlangsung secara tatap muka maupun hybrid.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Prof. Ainun Naim memandang fenomena ini sebagai berkah yang patut disyukuri.
“Jumlah mahasiswa aktif di Indonesia, menurut data BPS ada 8,96 juta. Setelah dua tahun dipisahkan oleh pandemi, kini mereka kembali dipertemukan di kampus dan di bulan Ramadan yang penuh rahmat ini. Tentu ini kabar gembira, sekaligus tantangan tersendiri karena kita masih berada di tengah pandemi,” kata Prof. Ainun Na’im.
Pihaknya kemudian berpesan agar aktivitas di kampus tetap harus mengikuti protokol kesehatan (prokes) dan berbagai pedoman yang diberikan oleh Satgas dan pemerintah. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.
Baca Juga: Tiga Mahasiswa UK Petra Raih Beasiswa MBUS, Kuliah Online di Kampus Internasional
Selain itu, cara makan dan minum juga perlu diperhatikan. Termasuk melindungi diri jika bersin, batuk, dan berbicara. Karena di samping sebagai prokes, bagi umat muslim hal-hal tersebut merupakan adab yang perlu dijaga. “Tujuannya agar bagaimana supaya aman dan meningkatkan keberkahan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi periode 2011-2021 ini.
Prof. Ainun juga menuturkan bahwa kesempatan Ramadan jangan sampai terlewatkan tanpa kegiatan positif. Misalnya, berkuliah, mengaji Al Qur’an, saling berbagi pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan berbasis komunitas, hingga membantu masyarakat sekitar.
Kegiatan positif ini perlu diatur waktunya secara bijak dalam rangka menjaga produktivitas selama bulan puasa. Jangan sampai mahasiswa justru lemas saat jam kuliah karena larut dalam kegembiraan bulan Ramadan.
“Saya bukan ahli nutrisi juga bukan ahli kesehatan, tapi kita bisa jaga energi untuk dapat produktif sepanjang hari dengan menjaga asupan makan yang masuk ke tubuh saat buka puasa dan sahur," ia menuturkan.
"Selain itu, atur pencahayaan di kampus, ruang kamar, maupun gadget teman-teman mahasiswa, tidak terlalu terang namun juga tidak terlalu gelap. Pola makan dan pencahayaan yang seimbang ini bisa mendukung mood sekaligus energi kita dalam berpuasa,“ ia mengingatkan.
