Jumat, 14 December 2018 07:57 UTC
Kepala Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu (tengah) dalam jumpa pers di acara ISEF 2018. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu merencanakan melakukan investasi langsung Arab Saudi. Dalam investasi ini, BPKH bekerjasama dengan dua BUMN, yakni Garuda Indonesia dan PT Pertamina.
“Tahun depan akan dilakukan investasi di Arab Saudi, itu yang kita prioritaskan. Ada 20 persen atau 15 persen alokasi dana pengelolaan haji nanti itu untuk investasi langsung," ujar Anggito disela-sela acara Indonesia Shar'i Economic Festival (ISEF) yang digelar di Grand City, Jumat 14 Desember 2018.
Kerjasama yang dilakukan kepada kedua BUMN tersebut sudah dalam tahap heads of agreement. Diharapkan 2019 sudah bisa mulai investasi tersebut.
BACA JUGA: BI Targetkan Perputaran Rp 7 Trilliun Di ISEF
Investasi tersebut, lanjutnya, mencakup fasilitas jamaah haji berupa chatering dan pemondokan yang dilakukan di Makkah dan Madinah. Bentuk investasi berjangka panjang dengan masa waktu sekitar 3 tahun.
Dengan dilakukan skema investasi ini, maka memengaruhi proporsi investasi dana kelola haji BPKH. Yang semula 50 persen dimasukkan ke dalam Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaran Ibadan Haji (BPS-BPIH) dan 50 persen lainnya melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan korporasi.
Pada porsi untuk SBSN dan korporasi inilah yang nanti akan dikurangi. Anggito menuturkan porsi keduanya dikurangi 20 persen untuk investasi langsung tersebut.
BACA JUGA: ISEF Diharapkan Dongkrak Perekonomian Syariah
Sementara Badan Pelaksana Executive Board BPKH Iskandar Zulkarnain mengatakan, investasi langsung dana haji pada sektor infrastruktur harus dilakukan kaitannya dengan haji. Seperti pembangunan pemondokan sesuai yang diamanatkan undang-undang.
"Kalau dana haji yang dikelola BPKH sebesar Rp 110 trilliun. Nilai manfaat yang disetujui tahun 2018 Rp 6 trilliun," kata Iskandar.