Selasa, 05 March 2019 15:02 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Bojonegoro – Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Bojonegoro meminta seluruh camat mewaspadai ancaman bencana banjir bandang dan tanah longsor. Ancaman ini disebabkan curah hujan yang cukup tinggi selama musim hujan Maret.
“BPBD meminta seluruh camat mewaspadai ancaman bencana banjir bandang dan tanah longsor yang sudah disampaikan melalui surat tertanggal 25 Februari 2019," kata Pejabat Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, Selasa 5 Maret 2019.
Dalam surat itu disampaikan bahwa seluruh camat melakukan berbagai langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman banjir bandang dan tanah longsor, di antaranya melakukan pemantauan di wilayahnya masing-masing dengan berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat.
Selain itu juga para camat harus berani melarang warganya membangun bangunan di lokasi rawan longsor. Akan tetapi tidak melarang bangunan yang ramah bencana.
BACA JUGA: Pemkab Bojonegoro Segera Perbaiki Darurat Jembatan Maor
“Bencana tanah longsor yang sering terjadi di Bojonegoro bukan pengaruh adanya sesar aktif, tapi longsor pergerakan tanah biasa,” kata dia.
Oleh karena itu, di dalam surat tersebut camat diminta melakukan inventarisasi bangunan dan pohon yang rawan roboh di wilayahnya masing-masing. Termasuk menginventaris bangunan, seperti tebing, tanggul, jembatan juga jalan yang rawan rusak apabila terjadi banjir bandang atau tanah longsor.
BPBD, lanjutnya, juga mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengerjakan pembangunan infrastruktur agar melakukan kajian secara mendalam untuk menghindari kerawanan yang terjadi selama musim hujan.
“OPD yang mengeluarkan perizinan terkait bangunan juga harus mempertimbangkan aspek keamanan lokasi yang akan menjadi lokasi bangunan,” kata dia.
BACA JUGA: Ratusan Warga Bangkalan Mengungsi akibat Banjir
Ia mencontohkan bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang dua hari lalu disebabkan curah hujan tinggi. Akibatnya tanah yang posisinya di kemiringan terdapat beban bangunan, sehingga tidak mampu menyangga bangunan di atasnya.
"Camat diminta secepatnya melaporkan kejadian bencana banjir bandang juga tanah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu di wilayahnya masing-masing," kata dia menegaskan.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD MZ Budi Mulyono menambahkan, BPBD masih memiliki stok sembako lebih dari cukup untuk persediaan bantuan bagi korban banjir juga bencana lainnya.
“Persediaan sembako lebih dari cukup. BPBD masih memiliki sekitar 900 paket sembako sebagai persediaan bagi korban bencana," ucapnya menambahkan. (ant)