Jumat, 24 August 2018 01:08 UTC
BJTI Port berencana menarik seluruh saham PT BKMS yang dikelola bersama PT UEPN. FOTO: Pelabuhan Indonesia III.
JATIMNET.COM, Surabaya – PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port) berencana melakukan divestasi saham di anak perusahaan, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS). Divestasi ini sebagai langkah strategis perusahaan guna mengurangi beban usaha dan target kinerja di tahun 2018.
Direktur Utama PT BJTI Hot Rudolf Marihot dalam keterangan resminya menyatakan BKMS belum memberikan kontribusi laba atas usahanya kepada BJTI Port, yang juga anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III.
“Manajemen BJTI melihat potensi risiko yang timbul karena leverage bisnis yang tidak sustainable dalam memberikan laba perusahaan, sehingga kami berencana pull out dari kepemilikan di BKMS,” jelasnya, Kamis malam 23 Agustus 2018.
Sebagai pengelola kawasan industri yang berdiri sejak tahun 2013, berdasarkan catatan BKMS hingga Juli 2018 memiliki kewenangan untuk mengelola lahan seluas 1.027 hektar dengan total aset senilai Rp 4,94 triliun.
“Hingga Juli 2018 laba BKMS mengalami penurunan yang signifikan. Ini mengakibatkan BKMS tidak dapat memberikan kontribusi bagian laba atas usahanya kepada BJTI Port. Dampaknya membebani perusahaaan dan dapat menyebabkan tidak tercapainya kinerja BJTI Port di tahun 2018 ini,” lanjutnya.
Kondisi ini juga tercermin dari cashflow BKMS yang hingga saat ini belum dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham atas laba perseroan dari tahun 2015 hingga tahun 2017.
Catatan ini membuat BJTI Port perlu melakukan langkah strategis melalui penjualan saham di BKMS dan menggunakan dana hasil penjualan untuk kebutuhan investasi core business sebagai terminal operator.
“BJTI Port akan pull out sampai dengan keseluruhan saham (senilai 40 persen) serta menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk melakukan due diligence atas valuasi saham BKMS. Diperkirakan kajian atas divestasi saham BKMS akan selesai pada awal triwulan empat tahun 2018,” pungkas Hot.
BKMS sendiri merupakan perusahaan patungan antara BJTI Port dengan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN), yang merupakan anak usaha dari PT Aneka Kimira Raya (AKR) Korporindo. Kedua perusahaan masing-masing memiliki saham 40 persen (BJTI) dan 60 persen (UEPN).
