Logo

Beri Akses Pengobatan Pada Pengungsi, Apakah Australia Melunak?

Reporter:

Kamis, 14 February 2019 10:21 UTC

Beri Akses Pengobatan Pada Pengungsi, Apakah Australia Melunak?

Aksi solidaritas untuk pengungsi di Sidney Oktober 2015. Foto: South Sydney Herald

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Australia melunakkan aturan terhadap pengungsi yang sedang mencari suaka. Negeri Kanguru itu memberikan akses pengobatan kepada sekitar 300 pencari suaka di sejumlah pusat pengungsian.

Dikutip dari laporan media dan seorang pejabat Kamis 14 Februari 2019, pengungsi bisa mengajukan pemindahan ke Australia untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Pemindahan tersebut akan menjadi yang pertama sejak pemerintah dipermalukan dalam kekalahan di parlemen, Selasa 12 Februari 2019. Pada hari itu, pihak oposisi dan anggota dewan dari kelompok independen memberikan suara agar para dokter mendapat hak untuk memindahkan para pencari suaka ke Australia guna menjalani perawatan kesehatan.

BACA JUGA: Malaysia dan Australia Hentikan BMAD Produk Baja Asal Indonesia

"Hingga 300 orang dapat dipindahkan ke Australia apabila mereka mendapat tanda tangan dari dua orang dokter yang menyetujui pemindahan mereka," kata seorang pejabat yang memahami urusan penilaian yang disediakan oleh kementerian dalam negeri.

Diperkirakan terdapat sekitar seribu pencari suaka telah ditahan di pulau-pulau di Pasifik dan Papua Nugini serta Nauru selama enam tahun terakhir sejak mereka dihadang dalam upaya masuk ke Australia dengan perahu. Para pencari suaka ditahan dibawah undang-undang penahanan di lepas pantai yang kerap dipersoalkan.

Belum jelas apakah 300 orang tersebut bisa memenuhi persyaratan. Dalam amandemen tertera jika pemerintah boleh menolak pemindahan untuk perawatan kesehatan apabila badan intelijen menganggap seseorang berpotensi membahayakan keamanan.

BACA JUGA: Pakde Karwo “Wariskan” Persoalan Pengungsi Syiah ke Khofifah

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan perubahan itu dapat merusak kebijakan pencegahan imigrasi dan mendorong gelombang baru pengungsi yang akan membayar para penyelundup untuk membawa mereka ke Australia. Morrison akan menghadapi pemilihan umum pada Mei mendatang.

Pihak oposisi menuding pemerintah ketakutan menjelang pemilu. Saat ini, jajak pendapat memperlihatkan kekuatan koalisi partai yang berkuasa sangat merosot.

Morrison diperkirakan akan berkampanye secara gencar mengenai masalah keamanan perbatasan, kata Peter Chen, guru besar politik di Universitas Sydney. "Hanya perlu satu kejadian saja apabila pencari suaka melanggar hukum, maka cerita tentang pemilu akan berbeda," katanya.

BACA JUGA: Kemiskinan dan Pengungsi Syiah Pekerjaan Rumah Bupati Sampang Baru

Pemindahan pengungsi untuk perawatan kesehatan akan diproses di tempat penahanan di Pulau Christmas yang akan dibuka kembali. Sebuah pulau yang berjarak 1.550 km sebelah barat daya dari daratan utama. Namun hingga kini belum jelas apakah pemerintah akan merawat para pencari suaka di Pulau Christmas dan menolak mereka masuk ke daratan utama, kata seorang pengacara dari kelompok advokasi pengungsi. (Ant)