Logo

Berbau, PD Pasar Atur Pembuangan Limbah Pedagang Unggas Keputran

Reporter:,Editor:

Jumat, 22 November 2019 04:58 UTC

Berbau, PD Pasar Atur Pembuangan Limbah Pedagang Unggas Keputran

KEPUTRAN. Pedagang ayam di Pasar Keputran sedang istirahat siang, Selasa 6 November 2019. Foto: Khoirotul Latifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – PD Pasar Surya Surabaya mengimbau pedagang unggas yang berada di Pasar Keputran Selatan membuang limbah ke Pasar Tambakrejo. Hal tersebut karena selama ini Pasar Keputran tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 

Pengamatan Jatimnet.com, darah pemotongan unggas dan bulu ayam yang bercampur air dibiarkan berceceran dan mengakibatkan saluran air di pasar itu tersumbat. Sehingga aroma busuk menyengat dari stan-stan pedagang unggas.

Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya Taufiqurrahman mengatakan selama ini limbah unggas dibuang ke sungai.

BACA JUGA: Lebarkan Jalan Sulawesi, Pemkot Bakal Gusur Pedagang Pasar Keputren Selatan

“Karena tidak memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL), jadi bisanya hanya menampung,” kata Taufiq saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat 22 November 2019. 

Agar sungai Kalimas tidak tercemari limbah unggas, pihaknya menginstruksikan pedagang untuk membuang limbah ke Pasar Tambakrejo yang memiliki Ipal.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh pedagang untuk menjaga kebersihan. “Baik itu dari aktivitas pencabutan bulu unggas maupun lainnya,” katanya.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Gusur 40 Stand Unggas di Pasar Keputran

Sebenarnya, aktivitas pemotongan unggas di Pasar Keputran Selatan dilarang, kata dia, karena darah ayam tidak boleh berceceran di dalam pasar. Dan aktivitas tersebut dapat mencemari lingkungan.

Ia menegaskan larangan operasional pasar unggas tersebut didasari karena pasar tidak memenuhi syarat dan ketentuan untuk pemotongan unggas.

“Terkait diperbolehkan (pemotongan unggas di pasar) atau tidak, sebenarnya tidak. Tapi untuk mencapai pelaksanaan perda itu kita juga harus bekerjasama dengan instansi terkait. Karena di situ juga harus tersedia rumah potong unggas,” kata dia.

Untuk diketahui, masyarakat dan pengguna Jalan Sulawesi atau Keputran arah Tenggilis kerap mengeluhkan bau busuk yang ditimbulkan aktivitas pemotongan unggas di Pasar Keputran Selatan. Bau tak sedap itu, akibat pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Surya tidak memiliki Ipal.