Logo

Pemkot Surabaya Gusur 40 Stand Unggas di Pasar Keputran

Reporter:,Editor:

Kamis, 14 November 2019 10:32 UTC

Pemkot Surabaya Gusur 40 Stand Unggas di Pasar Keputran

DIGUSUR. Sebanyak 40 stand unggas di Pasar Keputran Surabaya digusur Pemkot Surabaya, Kamis 14 November 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggusur 40 stand unggas di Pasar Keputran Surabaya, Kamis 14 November 2019. Penggusuran tersebut dilakukan untuk pelebaran Jalan Sulawesi yang selama ini sering macet.

Penggusuran yang dimulai pukul 07.00 WIB berjalan lancar. Puluhan pedagang yang menempati lahan seluas 15 meter dan sepanjang 100 meter hanya melihat aktivitas pemkot yang melakukan penertiban. Tidak ada perlawanan, pasalnya pemkot sudah beberapa kali melakukan sosialisasi dan pedagang sudah pindah ke sisi tengah.

“Penertiban ditargetkan hari ini selesai, lalu akan dilanjut pengaspalan oleh PU Bina Marga,” kata Kepala Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Sapol PP Surabaya, Pieter Frans Rumaseb saat diwawancarai usai penggusuran Pasar Keputran Surabaya, Kamis 14 November 2019.

BACA JUGA: Lebarkan Jalan Sulawesi, Pemkot Bakal Gusur Pedagang Pasar Keputren Selatan

Ia menyampaikan, hasil penebangan pohon dan kayu dan stand non permanen akan dibuang ke kawasan Taman Harmoni Keputih Surabaya. Nantinya, sampah organik tersebut akan digunakan untuk pengurukan lahan bekas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Keputih.

Pieter menyampaikan pemkot menargetkan bulan Desember 2019 mendatang pelebaran Jalan Sulawesi sudah rampung. “Sehingga tidak macet lagi seperti biasanya,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, nantinya pemkot akan memusatkan pemotongan unggas di Rumah Potong Hewan (RPH). Agar ayam yang dijual di tengah kota sudah dalam keadaan bersih atau karkas.

BACA JUGA: Dishub Surabaya Rencanakan Pembangunan Transportasi Air Tahun Depan

Jika RPH benar-benar terpusat, kata Pieter, warga akan melihat langsung proses pemotongan. “Ada juga pembeli yang ingin lihat kondisi ayamnya sebelum dipotong,” katanya.

Ia berharap nantinya tidak ada kegiatan pemotongan hewan di tengah kota, khususnya di Pasar Keputran. Apalagi sampai membuang limbah pemotongan di sungai.

Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya Taufiqurrahman menyampaikan, penertiban saat ini terkait kebutuhan pemkot surabaya untuk pelebaran jalan.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Siapkan BUMD Pangan untuk Kendalikan Harga

“Untuk para pedagang terimbas, kami relokasi di dalam pasar yang tidak jauh dengan lokasinya, yakni sisi belakang atau sisi timur dari Pasar Keputran,” kata dia.

Ia meminta agar pedagang memaklumi hal tersebut, terlebih luas lahan penggantinya sedikit sempit atau tidak sampai 10 meter seperti biasanya. Yakni setiap pedagang hanya memiliki lebar stand hanya enam sampai tujuh meter.

“Kami harus selalu bernegosiasi dengan para pedagang untuk selalu memahami terkait kebutuhan kota (pelebaran jalan),” katanya.