Berbagai Upaya Penanganan Banjir di Kawasan Surabaya Selatan

Restu C Widari

Selasa, 17 Mei 2022 - 03:00

berbagai-upaya-penanganan-banjir-di-kawasan-surabaya-selatan

Tri Rismaharini yang kebetulan berada di Surabaya saat melakukan pengecekan rencana pekerjaan penanganan banjir di kawasan Jalan Ahmad Yani sisi barat bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin 16 Mei 2022. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Untuk memastikan lelang yang sudah mulai dilaksanakan apakah titik lokasinya sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun melakukan pengecekan rencana pekerjaan penanganan banjir di kawasan Jalan Ahmad Yani sisi barat.

Ada sejumlah titik lokasi yang dilakukan pengecekan di kawasan Surabaya Selatan. Mulai dari saluran di Jalan Ahmad Yani sisi barat, Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Kebonsari Barat, Ketintang, Jambangan, hingga Karah.

"Jadi yang kita lelang sudah sesuai dengan apa yang kita rencanakan titik-titiknya. Saya bersama Dinas PU Bina Marga ingin memastikan lagi benar tidak titiknya itu yang dilelang, direncanakan," kata Eri, Senin 16 Mei 2022.

Di sela pengecekan itu, Eri diketahui sempat menerima telepon dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang saat itu tengah berada di Surabaya. Risma pun menanyakan soal penanganan banjir yang sebelumnya sudah direncanakan pada masa kepemimpinannya.

Baca Juga: 12 Tanggul Sungai Jebol, Belasan Desa di Ponorogo Terendam Banjir

"Kebetulan waktu kita melakukan survei, Bu Risma telepon. Kebetulan saya ada di lapangan, sehingga Bu Risma akhirnya (datang) memberikan arahan kepada kita," ia menerangkan.

Ternyata, pekerjaan saluran di Jalan Ahmad Yani sisi barat yang telah masuk tahap lelang, juga menjadi salah satu rencana Mensos Risma saat masih menjabat Wali Kota Surabaya.

Namun belum sempat perencanaan itu direalisasikan, Tri Rismaharini ditunjuk menjadi Menteri Sosial RI. "Sehingga kita harus meneruskan perencanaan itu. Ada beberapa titik saluran yang memang harus kita sambungkan," ia menjelaskan.

Dengan terkoneksinya sejumlah saluran mulai dari Jalan Gayung Kebonsari (Injoko), Gayungsari Barat, Menanggal, hingga Ketintang, maka tidak akan lagi mengalami genangan ketika hujan turun.

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Tiga Desa di Mojokerto Terendam Banjir

Pekerjaan konektivitas saluran untuk penanganan banjir tersebut diharapkan rampung di musim kemarau atau sebelum datangnya musim penghujan.

"Sehingga nanti Insya Allah di musim penghujan berikutnya wilayah ini sudah tidak lagi terjadi banjir. Jadi, Insya Allah penyebabnya sudah kita ketahui semuanya," ia mengungkapkan.

Di sisi lain, Eri mengakui jika pada tahun 2021 lalu belum bisa maksimal menangani permasalahan genangan. Pasalnya, selain penggunaan anggaran yang sudah diposkan pada tahun sebelumnya, pada masa itu pula anggaran juga lebih diprioritaskan untuk penanganan pandemi Covid-19.

"Pada tahun 2021, anggaran itu sudah jadi. Nah, tahun 2022 ini anggaran yang saya gunakan untuk pembangunan seperti penyelesaian banjir," ia menekankan.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjang Wilayah Kabupaten Probolinggo

Menurutnya, upaya penanganan banjir di kawasan Surabaya Selatan dapat dilakukan dengan dua cara. Yakni, dengan mengalirkan aliran air langsung menuju ke sungai atau sebelumnya ditampung dahulu melalui bozem.

Karena itu, selain pekerjaan konektivitas saluran di kawasan Surabaya Selatan, pembuatan Bozem Jambangan untuk penampungan air sementara juga menjadi rencana pemkot di tahun 2022.

“Di Aquatic (Kolam Renang) Jambangan tanahnya kan besar yang dia menempel dengan saluran Kebon Agung. Maka sebenarnya saluran Ketintang sebelum dibuang ke saluran Kebon Agung itu bisa ditampung dulu ke bozem yang rencana dibangun di belakang Aquatic," ia memaparkan.

Sebab, selama ini saluran di kawasan Jambangan (Taman Jangkar), Karah, hingga Ketintang, hulunya menuju ke Avur Wonorejo Surabaya. Karena jarak aliran air dari hulu ke hilir yang terlalu jauh, maka ke depan akan diputar langsung menuju ke saluran Kebon Agung.

Baca Juga: Ini Alasan Air Sungai Bengawan Solo Bisa Meluap ke Sungai Kali Lamong

"Jadi, nanti masuknya ke rumah pompa depannya Pom Bensin Kebonsari langsung ke sungai. Sehingga nanti saluran Wonorejo nampungnya tidak terlalu banyak, dia cukup menampung yang dari Ketintang Barat," ia memaparkan.

Hal yang sama juga dilakukan pada saluran di Jalan Gayung Kebonsari atau Injoko Surabaya. Nantinya aliran air di saluran tersebut akan dibagi menuju ke dua arah untuk penanganan banjir di kawasan itu.

"Semoga akhir tahun tidak ada banjir di kawasan ini. Karena tahun ini saya yang menganggarkan dan bisa merencanakan sejak awal," ia menegaskan.

Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto menjelaskan bahwa pengecekan yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Mensos Risma bertujuan untuk mensinkronkan program-program pemerintah kota dengan masa kepemimpinan sebelumnya.

"Karena sebelum Pak Eri Cahyadi kan Bu Risma. Sehingga disinkronkan saja. Kebetulan di lapangan sudah terlihat bahwa apa yang disampaikan Bu Risma sudah masuk program kita tahun ini," kata Lilik.

Pada intinya, kehadiran Mensos Risma itu ingin memastikan rencana sinkronisasi saluran yang belum sempat terealisasi saat masa kepemimpinannya, sehingga dapat diteruskan di era Eri Cahyadi.

"Intinya Bu Risma khawatir bahwa sinkronisasi pekerjaan yang lalu tidak nyambung dengan sekarang. Ternyata beliau (Bu Risma) ngecek di lapangan itu sesuai semuanya dan sudah kita anggarkan di tahun ini," ia memungkasi.

Baca Juga