Logo

Begini Jenis Air yang Dikonsumsi Manusia

Reporter:,Editor:

Jumat, 22 February 2019 01:00 UTC

Begini Jenis Air yang Dikonsumsi Manusia

Ilustrasi: Pixabay.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Tidak ada alasan untuk bosan mendengar nasehat yang diulang-ulang seperti 'Perbanyak minum air putih'. Alasannya, tubuh yang terhidrasi dengan baik akan memiliki kesehatan yang baik seperti tingkat energi dan fungsi otak yang lebih baik.

Tapi ternyata, air putih yang dikonsumsi tidak sesimpel penampakannya. Ada berbagai jenis air putih yang memiliki kandungan nutrisi berbeda-beda seperti dilansir dari www.healthline.com, Kamis 21 Februari 2019.

Yang pertama adalah air mineral, yang mengandung sulfur, magnesium dan kalsium. Semua zat ini sangat baik bagi tubuh karena tubuh tidak mampu memproduksi sendiri zat-zat mineral tersebut. Air mineral juga membantu dalam hal pencernaan, selain juga rasanya lebih segar.

BACA JUGA: Ingin Sehat, Konsumsilah Makanan yang Beragam

Tapi tentu saja harganya lebih mahal, terutama jika dibandingkan dengan air keran atau air sumur. Selain itu, kandungan zat dalam air mineral sebenarnya bisa diperoleh dari makanan diet atau sayuran.

Saat ini juga dikenal dengan air gletser yaitu air yang berasal dari dari sumber mata air atau gletser dan langsung dikemas dalam botol tanpa melewati proses filterisasi.

Secara teori, mata air atau perairan gletser harus relatif bersih dan bebas dari racun. Mereka juga mengandung banyak mineral bermanfaat yang sama yang ditemukan dalam air mineral.

Jenis air yang dikonsumsi manusia adalah air distilasi atau air penyulingan. Caranya, air direbus untuk menghasilkan uap dan mengambil embunnya yang kemudian disimpan dalam wadah bersih.

BACA JUGA: Dampak MSG terhadap Kesehatan Anak

Proses distilasi sangat efektif untuk menghilangkan kontaminan seperti bakteri, virus, protozoa, bahan kimia seperti timbal dan sulfat.  Sayangnya, air distilasi tidak mengandung mineral dan elektrolit, yang ikut terbuang akibat proses distilasi.  

WHO mengatakan mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan resiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung dan hipotiroid. Juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh karena hilangnya elektrolit. Sehingga disarankan tidak dikonsumsi dalam jangka panjang.  

Jenis air lainnya adalah purified water (air yang dimurnikan). Air murni biasanya berasal dari air keran atau air tanah yang telah diolah untuk menghilangkan zat berbahaya seperti bakteri, jamur, dan parasit.

BACA JUGA: Ternyata Manfaat Cabai untuk Kesehatan Banyak Lho

Ini berarti meminumnya dijamin aman meski ada beberapa zat seperti fluorida, hilang dari kandungan air murni. Selain itu, membeli air murni atau bahkan memasang sistem filtrasi di rumah bisa sangat mahal.

Infused water, yang kini tengah nge-tren, bisa jadi alternatif enak dalam memenuhi kebutuhan air putih. Air jenis ini diperoleh dengan cara memasukkan buah dan sayuran ke dalam air atau cukup membeli infused water di toko.

Namun, biasanya ada yang menambahkan pemanis dalam infused water. Artinya air dengan aneka rasa ini bisa menambah berat badan dan berefek negatif bagi penderita diabetes.

BACA JUGA: Kentut Bisa Jadi Indikator Kesehatan Tubuh

Jenis air lain yaitu air alkali, yang memiliki tingkat pH lebih tinggi dari air keran normal dan mengandung mineral alkali dan potensi reduksi oksidasi negatif (ORP).  

Banyak yang percaya bahwa jenis air ini memiliki tingkat pH yang lebih tinggi sehingga bisa membantu menetralkan asam dalam tubuh, membantu memperlambat proses penuaan, atau bahkan mencegah kanker.

Namun, ada sedikit bukti ilmiah tentang hal ini. Sebaliknya, pengurangan asam lambung bisa menurunkan kemampuan lambung untuk membunuh bakteri berbahaya. Secara berlebihan, itu juga dapat menyebabkan alkalosis metabolik, yang dapat menghasilkan gejala seperti mual dan muntah.

Bisa juga mengonsumsi air sumur. Untuk lebih memastikan keamanannya, disarankan melakukan uji air untuk mengetahui tingkat bakteri, nitrat, dan pH. Juga dimungkinkan untuk menginstal sistem penyaringan untuk menghindari kontaminasi maupun infeksi bakteri dan parasit seperti giardia.

BACA JUGA: Ini Alasan Sayur dan Buah Organik untuk Kesehatan

Jenis air lainnya adalah sparkling water atau air berkarbonasi, yang menawarkan rasa mulut yang berbeda dengan air biasa. Tapi air ini tidak cukup bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, harganya bisa lebih mahal dibandingkan dengan keran dan jenis air kemasan tertentu.

Yang terakhir adalah air keran. Di sejumlah negara maju, air keran bisa langsung dikonsumsi oleh manusia. Air keran baik untuk manusia dan jauh lebih murah dari berbagai jenis air kemasan.

Namun ada kekhawatiran air keran mengandung zat timbal dan zat berbahaya lain seperti partikel plastik, dan residu pestisida. Yang paling aman adalah membeli sistem penyaringan rumah untuk pembersihan lebih lanjut.

Memang tidak ada jaminan bahwa satu jenis air menjanjikan manfaat kesehatan yang lebih baik daripada yang lain. Yang lebih penting adalah, tubuh tetap terhidrasi dan memastikan air yang dikonsumsi bersih.