Rabu, 24 July 2019 13:16 UTC
MASIH AMAN. Lautan pasir atau kaldera Gunung Bromo dinilai aman untuk menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI, pada 17 Agustus mendatang. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) tetap memberi izin kepada masyarakat yang akan menggelar upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di areal Gunung Bromo pada 17 Agustus.
Kepala Seksi Wilayah 1 BBTNBS, Sarmin mengatakan pihaknya tetap memberi izin menggelar upacara selama berada di zona aman, atau di luar satu kilometer kawah aktif Gunung Bromo.
“Umumnya upacara Kemerdekaan RI kerap digelar di sekitar Pasir Berbisik atau areal kaldera lautan pasir Gunung Bromo. Di lokasi itu masih aman,” katanya, Rabu 24 Juli 2019.
BACA JUGA: Erupsi Bromo Dipicu Gempa Tektonik di Selatan Pulau Bali
Namun Sarmin mengingatkan agar tidak melakukan pengibaran atau pembentangan bendera Merah Putih di bibir kawah Gunung Bromo.
“Sepanjang upacara dilakukan di zona aman, masih diperbolehkan. Tapi untuk pengibaran atau pembentangan bendera di bibir kawah, itu yang tidak boleh. Tapi nanti sambil melihat aktivitas Gunung Bromo terbaru,” lanjut Sarmin.
Sejauh ini Sarmin belum menerima warga, instansi atau komunitas yang mengajukan izin menggelar upacara di kaldera Gunung Bromo. Meskipun hari kemerdekaan Republik Indonesia tinggal beberapa pekan ke depan.
BACA JUGA: Aktivitas Bromo Menurun Pasca Erupsi Jumat Sore
Sekadar informasi, berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) hingga Selasa 23 Juli 2019, pukul 00.00 hingga 24.00 WIB. Cuaca di sekitar Gunung Bromo cerah berawan, angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Secara visual Bromo tampak jelas dan tertutup kabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih, dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah. Status Bromo masih berada di level 2 atau waspada.
Sejalan dengan itu, tingkat kunjungan wisata pasca erupsi Gunung Bromo pekan lalu terjadi penurunan, dari seribu wisatawan menjadi 800-an per hari. Selain faktor erupsi, berakhirnya liburan sekolah menjadi salah satu pemicu penurunan wisatawan.
