Logo

Aktivitas Bromo Menurun Pasca Erupsi  Jumat Sore

Reporter:

Sabtu, 20 July 2019 07:16 UTC

Aktivitas Bromo Menurun Pasca Erupsi  Jumat Sore

MENURUN. Aktivitas Gunung Bromo menurun pasca erupsi yang terjadi Jumat 19 Juli 2019 sektiar pukul 16.37 WIB. Foto: Dok

JATIMNET.COM, Probolinggo – Aktivitas Gunung Bromo kembali menurun pasca erupsi yang terjadi Jumat, 19 Juli 2019, sekitar pukul 16.37 WIB.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menginformasikan, pantauan di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo pada 20 Juli 2019 pukul 00.00 - 06.00 WIB tidak ada erupsi.

“Aktivitas magma gunung tersebut menurun," katanya, Sabtu 20 Juli 2019.

Menurutnya, kondisi cuaca di Bromo berawan dan mendung, angin bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut dengan suhu udara 9-11 derajat celsius.

BACA JUGA: Muncul Suara Gemuruh dan Aliran Lahar Dingin di Bromo

"Secara visual, Gunung Bromo terlihat jelas hingga berkabut, kemudian asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-300 meter di atas puncak kawah," tuturnya.

Untuk aktivitas kegempaan, kata dia, tercatat gempa tremor menerus (microtremor) yang terekam dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 1 mm) dengan status level II atau waspada.

"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo baik warga, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo," katanya.

BACA JUGA: Gunung Bromo Kembali Semburkan Abu Vulkanik

Hendra mengatakan Gunung Bromo sejauh ini aman dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, namun rekomendasi PVMBG yakni dalam radius aman 1 kilometer harus dipatuhi oleh semua wisatawan.

Gunung Bromo mengalami erupsi pada tanggal 19 Juli 2019 pukul 16.37 WIB selama kurang lebih tujuh menit, namun tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut.

Berdasarkan data yang ada Gunung Bromo sebelumnya juga sempat mengalami beberapa kali erupsi pada Maret 2019 hingga menyebabkan hujan abu vulkanik ke beberapa kabupaten di sekitarnya.(ant)