Sabtu, 20 July 2019 03:15 UTC
PASCA SEMBURAN: Kondisi Gunung Bromo pasca terjadi semburan abu vulkanik, Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geofisika (PVMBG), Pos pengamatan gunung api Bromo, per tanggal 19 Juli 2019 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, kondisinya masih fluktuatif.
Secara Meteorologi, cuaca di sekitar gunung dengan ketinggian 2329 Mdpl tersebut terpantau cerah, berawan, mendung dan hujan. Sementara angin bertiup lemah hingga sedang, barat daya, barat dan barat laut.
Dan untuk suhu udara berada di angka 5-20 derajat celcius, kelembaban udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Volume curah hujan 0.4 mm perhari.
Untuk visual, kabut berada di angka 0-II hingga kabut 0-III. Sedangkan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi 300 m di atas puncak kawah.
BACA JUGA: Gunung Bromo Kembali Semburkan Abu Vulkanik
Tak hanya itu, juga terdengar suara gemuruh dan dentuman dari kawah Gunung Bromo. Untuk kegempaan letusan, jumlah 5 amplitudo 30-37 mm, durasi 56-1372 detik. Hembusan jumlah 3 amplitudo 4-35 mm, durasi 15-23 detik. Dan vulkanik dangkal jumlah 3 amplituod 4-35 mm, durasi 15-23 detik.
Untuk tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-37 mm (dominan 1 mm), dengan kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Bromo masih berada di level II waspada.
Dari informasi yang dihimpun Jatimnet, kondisi cuaca di sekitar Gunung Bromo Sabtu pagi 20 Juli 2019, sekitar pukul 04.30 WIB mengalami gerimis dan berkabut. Dan pukul 07.30 WIB, kondisinya mulai cerah dan sedikit tertutupi mendung.
Sementara Kepala BPDB Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan, untuk hari ini belum ada laporan terbaru, terkait aktivitas vulkanologi Gunung Bromo. Ia kembali menekankan, agar masyarakat dan wisatawan tetap berada di jarak aman, atau 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.
LAHAR DINGIN: Lahar dingin yang membawa material vulkanik. Foto: Zulkiflie.
“Belum ada laporan terbaru hari ini, saya imbau siapapun yang berkunjung ke Gunung Bromo agar tetap mematuhi jarak aman, yakni berada di jarak 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo,” terangnya.
Sebagai informasi, tak hanya semburan abu vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Bromo Jumat sore, namun juga sempat terjadi fenomena limpasan air di areal kaldera Gunung Bromo.
Limpasan air, disebabkan turunnya hujan di sekitar selatan kawah Gunung Bromo, dimana membawa material vulkanik atau biasa disebut lahar dingin di laut pasir, dan kejadian tersebut berlangsung dengan cepat sesuai curah hujan yang terjadi.
