Logo

Baru Seumur Jagung, Proyek Hippa di Tambelangan Sampang Hancur Berantakan

Reporter:,Editor:

Jumat, 18 August 2023 23:00 UTC

Baru Seumur Jagung, Proyek Hippa di Tambelangan Sampang Hancur Berantakan

Kondisi proyek saluran irigasi program P3-TGAI di desa Mambulu Barat Kecamatan Tambelangan Sampang yang rusak parah. (Zainal Abidin/Jatimnet)

JATIMNET.COM, Sampang - Proyek pembangunan saluran irigasi di Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang hancur berantakan. Padahal, proyek tersebut diperkirakan baru selesai dibangun sekitar 3 bulan lalu. 

Pantauan di lapangan pada Jumat 18 Agustus 2023, kerusakan proyek senilai 195 juta itu sangat parah. Beberapa segmen bangunan saluran irigasi terlihat hancur. Bahkan, sekedar dilewati saja bisa retak dan keropos. 

Kerusakan itu diduga karena kegagalan konstruksi. Fondasi dan bahan yang digunakan tidak sesuai takaran spesifikasi dalam rencana anggaran biaya (RAB). Sebab, jika bahan yang digunakan untuk pembangunan itu sesuai spesifikasi, dipastikan tidak akan mudah rusak.

Baca Juga:

1. Proyek Jalan Rabat Beton Program Dana Desa di Kedungdung Sampang Tak Transparan 
2. DPRD Minta Proyek Perbaikan Jalan Rapa Laok-Karang Penang Sampang Tak Dikerjakan Asal-asalan

Berdasarkan data yang tercantum di prasasti, proyek saluran irigasi tersebut merupakan kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Pihak pelaksana kegiatan itu adalah Hippa Wahana Desa Mambulu Barat Kecamatan Tambelangan, Sampang.

Ketua Hippa Wahana Suja'i saat dikonfirmasi membenarkan jika pelaksana kegiatan proyek saluran irigasi P3-TGAI di lokasi tersebut adalah Hippa Wahana. Namun, yang mengerjakan adalah PJ Kepala desa (Kades) Mambulu Barat.

"Kalau Hippa-nya memang punya saya. Saya yang ngurus ke dinas. Tapi, kalau yang kerja proyeknya itu PJ Kades," kata Suja'i.

Baca Juga: 

1. Habiskan Ratusan Juta, Kondisi Jalan Rabat Beton di Omben Sampang Bikin Geleng-geleng Kepala

2. Proyek Betonisasi Jalan Jelgung-Lar-lar Sampang Telan APBD Rp 6,9 Miliar

Suja'i, berdalih jika kerusakan proyek tersebut disebabkan karena faktor cuaca yang panas dan juga karena sering dilewati para petani. Meski begitu, pihaknya berjanji akan bertanggung jawab atas proyek tersebut. 

"Yang pasti saya akan minta PJ Kades untuk segera memperbaiki. Sebelum proses serah terima dengan dinas, semua yang rusak itu sudah harus beres," ujarnya. 

Sementara, PJ Kepala desa Mambulu Barat Kurdi mengaku belum mengetahui terkait dengan kerusakan proyek Hippa tersebut. Namun jika kerusakan itu benar terjadi, pihaknya bakal melakukan perbaikan. "Ia nanti akan diperbaiki," janjinya.