Sabtu, 14 August 2021 05:00 UTC
ILUSTRASI VAKSINASI MASSAL. Vaksinasi massal cegah Covid-19 di UPN Veteran dan Graha Pena bekerjasama dengan Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, Polda Jatim, dan Kodam V Brawijaya, Sabtu, 7 Agustus 2021. Foto: Pemkot Surabaya/Dokiumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemberian vaksinasi kian gencar dilakukan untuk menciptakan herd immunity terhadap virus Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 11 Agustus 2021, vaksinasi di Indonesia pada dosis pertama telah mencapai angka 51.443.042 atau setara dengan 24,87 persen.
Sedangkan untuk dosis kedua telah mencapai angka 25.502.849 atau 12,25 persen. Varian virus Covid-19 yang bermunculan seperti Alpha dan Delta tak lagi membuat herd immunity harus terpenuhi minimal 70 persen.
Pasalnya, kemampuan varian virus tersebut yang menyebar lebih cepat membuat angka herd immunity harus dicapai naik menjadi 80 - 90 persen. Percepatan vaksin yang dilakukan tentu juga membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
Kendati demikian, permasalahan lain juga bermunculan seperti banyaknya tenaga kesehatan yang turut terpapar Covid-19. Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) mengabdikan diri menjadi relawan vaksinasi.
Baca Juga: Vaksinasi Covid Dosis Kedua Sinovac Digelar di 67 Lokasi di Surabaya
Relawan vaksinasi tersebut terbagi menjadi dua kelompok yakni relawan vaksinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamongan dan relawan Gresik Tangguh. Jumlah relawan vaksinasi Dinkes Lamongan sebanyak 19 orang, sedangkan relawan Gresik tangguh sebanyak 16 orang yang terdiri dari mahasiswa semester 6.
Riris Ayuni Firdha selaku perwakilan mahasiswa yang menjadi relawan vaksinasi Dinkes Lamongan mengatakan bahwa dalam sehari kuota vaksinasi yang disediakan adalah sekitar 100 - 300 vaksin. “Kegiatannya itu membantu pelaksanaan di masing-masing wilayah kerja puskesmas yang sudah dibagi oleh Dinkes. Sehari kuotanya beda-beda antara 100 sampai 300,” kata Riris.
Sementara, Alvionita Chumaidi Putri sebagai perwakilan mahasiswa relawan Gresik Tangguh mengatakan dalam sehari sasaran vaksinasi sebanyak 200 - 500 vaksin. “Kegiatan yang dilakukan seperti melayani pendaftaran, screening, hingga observasi pasca vaksinasi dengan 200 hingga 500 sasaran per hari,” kata Alvionita.
Menurut keduanya, pandemi Covid-19 merupakan masalah bersama sehingga penanggulangannya pun tidak akan maksimal jika hanya sepihak yang melakukan, jadi harus bersama-sama.
Baca Juga: Percepat Target Herd Imunity, Polda Jatim Gelar Vaksinasi Bagi Difabel Serentak
“Semoga masyarakat bisa lebih antusias lagi dalam mendapatkan vaksin. Terkadang ada saja ditemukan kelebihan kuota karena masyarakat yang tidak mau divaksin, padahal saat ini vaksin sangat dibutuhkan,” kata Riris kembali.
Oleh sebab itu, Riris dan Alvionita serta mahasiswa lain yang tergabung dalam relawan vaksinasi merasa bahwa sebagai mahasiswa kesehatan mereka punya peran besar untuk membantu penanggulangan Covid-19 utamanya dalam tercapainya herd immunity.
“Senang rasanya bisa ikut berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain membantu memberi pelayanan vaksinasi, kegiatan ini bisa mengisi waktu luang dan menambah relasi dengan relawan yang lain,” ia mengungkapkan.
Mahasiswa D3 Keperawatan yang ikut berperan aktif sebagai relawan vaksinasi pun berharap dengan keikutsertaan mereka dapat mempercepat tercapainya herd immunity.
“Dengan gencarnya proses vaksinasi dilakukan, semoga jumlah masyarakat yang mendapat dosis 1 atau 2 vaksin Covid-19 semakin meningkat. Semoga herd immunity juga segera tercapai,” kata Alvionita memungkasi