Bantu Atasi Krisis Oksigen di Tengah Merebaknya Covid, ITS Inovasikan Konsentrator Oksigen

Restu C Widari

Jumat, 6 Agustus 2021 - 13:00

bantu-atasi-krisis-oksigen-di-tengah-merebaknya-covid-its-inovasikan-konsentrator-oksigen

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah alat konsentrator oksigen yang didemokan sekaligus dilakukan soft launching di Gedung Rektorat ITS, Jumat 6 Agustus 2021.

JATIMNET.COM, Surabaya - Fenomena krisis oksigen di kalangan masyarakat terus memuncak sebagai imbas adanya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia. Menjawab permasalahan tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah alat konsentrator oksigen yang didemokan sekaligus dilakukan soft launching di Gedung Rektorat ITS, Jumat 6 Agustus 2021.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari menyatakan Oxygen Concentrator ITS (OXITS) dapat mengganti peran tabung oksigen yang sangat dibutuhkan masyarakat. Oksigen kini menjadi barang langka sejak melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. “OXITS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen masyarakat luas,” kata Ashari.

Sementara, Ketua Tim Riset OXITS Fadlilatul Taufany menjelaskan, karena saturasi oksigen yang rendah dalam darah pasien positif Covid-19, mereka membutuhkan pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi sementara kadar oksigen di udara hanya berkisar 21 persen. “OXITS ini dapat menghasilkan oksigen murni di konsentrasi 93±3 persen atau minimal 90 persen,” kata Taufany.

Baca Juga: Jual Tabung Oksigen Tidak Wajar di Tengah PPKM, Pria Ini Dibekuk Intel Kejari Surabaya 

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini menambahkan bahwa selain oksigen, udara bebas juga mengandung nitrogen sekitar 78 persen dan sisanya gas-gas lain.

“Prinsip kerja OXITS sendiri ialah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA),” kata Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS itu.

Taufany menjelaskan bahwa udara yang diserap oleh OXITS akan melalui filter terlebih dahulu guna menyaring partikel berukuran lebih dari 5 mikron. Lalu udara akan dikompresi untuk meningkatkan tekanan udara. “Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA,” ia memaparkan.

Baca Juga: Buka Posko Darurat Covid-19 di Bawean, Pemkab Gresik Siapkan Tabung Oksigen Gratis

Kemudian, nitrogen yang terkandung dalam udara akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Terdapat dua unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom untuk menyerap nitrogen dan kolom yang mengeluarkan nitrogen yang terperangkap di zeolit. “Zeolit pada OXITS ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” ia menuturkan.

Udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur terlebih dahulu tekanan dan flow-nya dengan elektronik yang ada sebelum oksigen dialirkan. “Inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO - UNICEF,” ia menandaskan.

Terakhir, dalam acara yang turut dihadiri Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto selaku Kepala Puslitbang Alat Peralatan Pertahanan (Alpahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) tersebut, Ashari berharap bahwa OXITS ini dapat meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi. “Semoga karya (ITS) ini dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan pandemi dapat cepat berakhir,” kata Ashari kembali.

Baca Juga