Logo

Banjir Kiriman Gerus Tepian Sungai Brangkal Mojokerto

Reporter:,Editor:

Selasa, 28 January 2020 08:55 UTC

Banjir Kiriman Gerus Tepian Sungai Brangkal Mojokerto

SIDAK. Komisi D DPRD Jatim meninjau Sungai Brangkal yang sering dikeluhkan masyarakat. Foto: Baehawi

JATIMNET.COM, Mojokerto - Kondisi Sungai Brangkal di Mojokerto cukup mengkhawatirkan, tanggul sudah keropos dan seringkali menimbulkan banjir. Apalagi saat turun hujan deras, membuat debit volume air di anak Sungai Brantas itu meningkat.

Belum lagi, ketika kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto hujan deras. Banjir kiriman selalu mengancam masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Brangkal yang sudah tergerus.

"Keluhan masyarakat ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu. Karena (plengsengan) kemarin longsor dan bronjong juga sudah ambles," kata Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Masduki, di sela melakukan sidak di Sungai Brangkal, Selasa 28 Januari 2020.

BACA JUGA: Pria Pencari Rumput Tenggelam di Sungai Mas Mojokerto

Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto mengatakan, aspirasi dari masyarakat terkait ancaman longsor yang menggerus tepian Sungai Brangkal langsung ditinjau Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, bersama BBWS Sungai Brantas. 

"Aspirasi masyarakat tanggul sudah lama longsor. Dan sampai sekarang belum ada perhatian dari pihak pemerintah. Sekarang sedang dicek," kata Kuswanto. 

Usai meninjau Sungai Brangkal, Kepala Dinas PU SDA Jawa Timur Abduh Mattaliti memastikan akan memasang sandbag untuk mengisi tanggul yang keropos. "Ada beberapa yang perlu dibenahi. Pertama kami lakukan pemasangan sandbag sama bronjong," kata Abduh.

BACA JUGA: Polda Jatim Janji Usut Tuntas Korupsi Proyek Normalisasi Sungai di Mojokerto

Sementara itu untuk jangka panjangnya, karena wewenang BBWS Sungai Brantas, akan dilakukan Survei Identivication Desain (SID). Langkah ini dibutuhkan sebelum melakukan normalisasi di Sungai Brangkal. 

"Karena memang kewenangannya BBWS Sungai Brantas, maka nanti anggarannya dari pemerintah pusat," kata Abduh.