Rabu, 01 January 2020 11:13 UTC
TERSERET SUNGAI. Basarnas bersama BPBD Kabupaten Mojokerto dan relawan mengevakuasi jenazah Wasis yang tenggelam saat mencari rumput pada Selasa 31 Desember 2019. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Tim SAR menemukan seorang pencari rumput yang tenggelam di Sungai Mas, Dusun Wonorejo, Desa/Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Rabu 1 Januari 2020. Korban bernama Waris (58) ditemukan 500 meter dari lokasi tenggelam sekitar pukul 09.50 WIB.
“Kami memperoleh laporan dari Tim SAR dan relawan, bahwa korban sudah ditemukan. Tapi sudah meninggal,” kata Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini.
Zaini, sapaannya, menambahkan bahwa pencarian dilakukan Tim Operasi SAR dengan empat Unit Setingkat Regu (SRU) untuk mencari Wasis. Pencarian korban yang merupakan warga setempat dilakukan dengan melakukan penyisiran sepanjang 500 meter dari lokasi yang diduga titik tenggelam.
“Kami melakukan observasi di sejumlah titik mulai pukul 07.30 WIB, termasuk lokasi yang kami duga korban tenggelam,” Zaini menambahkan.
BACA JUGA: Diduga Tidak Bisa Berenang, Remaja Mojokerto Tenggelam di Waduk Kalimati
Sebelumnya, kabar tenggelamnya Wasis disampaikan istrinya, Poni. Dia curiga Wasis tidak kunjung kembali setelah berpamitan untuk mencari rumput pada Selasa 31 Desember 2019, sekitar pukul 16.30 WIB.
Poni sempat melarang suaminya mencari rumput karena hari sudah semakin sore. Namun peringatan itu tidak diindahkan Wasis yang tetap berangkat mencari rumput berbekal sabit.
“Keluarganya panik karena korban belum kembali hingga larut malam. Kemudian mencari korban dengan meminta bantuan keluarga dan tetangga. Tapi hingga malam korban belum juga ditemukan,” Zaini menjelaskan.
BACA JUGA: Warga Mojokerto Temukan Mayat Hanyut di Sungai
Keluarga menduga Wasis tercebur ke sungai. Sebab di lokasi terdapat sandal dan sabit yang diduga milik korban. Selain itu, ditemukan pula alat penangkap ikan di bantaran sungai. Sebelumnya Wasis juga sempat mencari ikan bersama rekannya, sebelum pamit mencari rumput.
Poni dan keluarga melaporkan ke BPBD beberapa jam setelah menemukan sandal dan sabit korban di tepi sungai. BPBD yang menerima laporan langsung berkoordinasi dengan jajaran kepolisian, Koramil, relawan, dan SAR.
Sementara itu, Poni mengaku sempat melarang suaminya pergi mencari rumput karena hari sudah semakin sore. “Saya sempat melarang, tapi bapak tetap memaksa berangkat,” katanya sambal menahan air mata.