Jumat, 21 January 2022 10:20 UTC
TERENDAM. Halaman SDN Modongan, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto, terendam air dari sungai yang meluap akibat hujan deras dan pendangkalan, Jumat, 21 Januari 2022. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan sungai afour meluap dan merendam halaman sejumlah gedung di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ketinggian air di setiap lokasi berbeda.
Misalnya di halaman Puskesmas Pembantu (Pustu) dan halaman SDN Modongan yang mencapai 30 hingga 35 sentimeter. Sementara, di jalan alternatif antarkecamatan dan jalan desa mencapai 40 sentimeter.
Kepala SDN Modongan Ainun Sholiha menjelaskan air meluap hingga masuk ke halaman sekolah yang menampung 228 siswa ini sejak Kamis malam, 20 Januari 2022. Bahkan, air naik ke halaman sekolah sudah terjadi dua kali.
"Hujannya semalam deras sekali, jadi air sungai yang ada di depan sekolah ini meluap dan menggenangi halaman sekolah. Jika dibandingkan hari sebelumnya, ini semakin parah naiknya," ujarnya, Jumat, 21 Januari 2022.
BACA JUGA: Tergerus Air Sungai, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Mojokerto Rusak Parah
Menurut dia, banjir yang terjadi di halaman sekolah ini diakibatkan meluapnya aliran sungai afour yang tidak mampu menampung debit air sungai yang cukup besar tepat berada di depan sekolah.
"Ya, sungai yang ada di depan sekolah itu penyebabnya, kalau sedang hujan deras sungai itu pasti meluap," katanya.
Akibatnya, pembelajaran siswa dengan 11 rombongan belajar (rombel) sedikit terkendala. Sejumlah kegiatan di sekloah terpaksa dihentikan seperti praktik olahraga dan pengembangan literasi karena pelaksanaannya harus di lapangan sekolah.
"Biasanya kalau pagi ada yang namanya literasi dan itu diadakan di halaman sekolah. Tapi, karena kondisi seperti itu, terpaksa ditiadakan, termasuk pelajaran olah raga yang biasanya dilakukan di halaman juga ditiadakan melainkan diganti materi dalam kelas," ujarnya.
Terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat menambahkan jika banjir yang terjadi di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, disebabkan meluapnya air sungai yang tak mampu menampung debit air saat hujan deras yang terjadi secara terus menerus.
BACA JUGA: Mojokerto Diguyur Hujan dan Angin Kencang Sebabkan Pohon Jati Tumbang dan Timpa Truk
Sebab, sungai yang berada di Desa Modongan merupakan sungai afour yang telah beralih fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase.
"Dulu itu merupakan irigasi, tapi sekarang sudah beralih fungsi sebagai drainase yang tak mampu menampung debit air kiriman," ujar Djoko.
Menurut Djoko, penyebab lainnya karena sungai afour Modongan ini tersumbat sampah sehingga sedimen sungai yang terus mengecil karena lumpur dan terjadi pendangkalan.
"Memang disitu pernah di normalisasi, tapi sekarang kembali lagi seperti itu. Jadi nanti kita kordinasikan ulang untuk bisa dinormalisasi," ucapnya.