Logo

Balitbang Kemenhub Gandeng ITS Rancang Jalur Trem di Surabaya dan Sekitarnya

Reporter:,Editor:

Selasa, 01 June 2021 05:00 UTC

Balitbang Kemenhub Gandeng ITS Rancang Jalur Trem di Surabaya dan Sekitarnya

RENCANA TREM. Rencana rute Trem Otonom hasil rancangan Tim Penelitian ART Kota Surabaya yang melibatkan Balitbanghub Kemenhub dan ITS. Dok: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang merencanakan penyelenggaraan moda transportasi Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

Berdasar itulah, beberapa waktu lalu Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kemenhub menggelar pertemuan dengan ITS untuk membahas kajian penelitian terkait implementasi ART atau yang pada kajian ini disebut Trem Otonom di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Kepala Balitbanghub Umar Aris menjelaskan bahwa telah dilakukan studi secara komprehensif dalam kerangka regulasi perencanaan Trem Otonom ini. Dalam hal ini, telah dibahas mengenai aspek teknis, keterjangkauan, dan ekonomis.

“Seterusnya, studi lebih lanjut akan membahas mengenai aspek implementasi, termasuk di antaranya rute perjalanannya sesuai arahan pemerintah daerah,” kata Umar.

BACA JUGA: Bus Tumpuk hingga Trem, Transportasi Tempo Dulu di Surabaya

Pada kesempatan itu, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang mencontohkan bahwa rute perjalanan dapat dimulai sampai daerah Menganti yang masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik karena sudah terkoneksi dengan Surabaya Barat.

“Pemerintah daerah berharap rekomendasi dari kajian ini sudah bisa menentukan akan diterapkan dimana berdasarkan Perpres yang juga berkaitan dengan anglomerasi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” kata Emil.

Sementara itu, Ketua Tim Penelitian ART Kota Surabaya Hera Widyastuti menerangkan bahwa ART merupakan salah satu jenis angkutan kereta perkotaan baru yang menggunakan ban karet dan marka di sepanjang jalan, berbeda dengan rel kereta api pada umumnya.

“Trem ini akan berjalan pada lintasan yang autonomous dengan dilengkapi Global Positioning System (GPS) dan sensor,” kata Hera.

BACA JUGA: Pakar Transportasi ITS: Trem belum Beri Solusi Kemacetan

Menurutnya, tim yang terbentuk untuk menjalankan arahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 di bawah Balitbanghub ini telah merencanakan tiga alternatif trase sebagai rute perjalanan ART. Adapun rute tersebut meninjau dari instruksi Perpres, yakni melewati Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.

“Salah satunya dimulai dari Pasar Turi kemudian melewati Jembatan Suramadu dan kembali lagi ke Pasar Turi,” ia menerangkan.

Akan tetapi, rute tersebut belum sampai pada tahap fiksasi dan masih memungkinan untuk digabungkan dengan rute lain yang bisa terhubung ke Sidoarjo. Ia juga mengungkapkan bahwa masih terdapat kemungkinan rute untuk berkembang melewati jalur lain dengan mempertimbangkan geometrik dan permintaan masyarakat.