Senin, 18 February 2019 08:37 UTC
Ilustrasi. Foto: BankinfoSecurity
JATIMNET.COM, Surabaya – Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuduh sejumlah negara asing sedang melancarkan serangan lewat dunia maya ke negaranya di bulan ini. Sejumlah jaringan komputer partai politik besar juga diretas menjelang pemilu yang akan berlangsung pada Mei nanti.
"Ahli siber kami meyakini bahwa negara dengan sistem mutakhir menjadi aktor yang bertanggung jawab atas aktivitas jahat ini," kata dia di hadapan anggota parlemen Senin 18 Februari 2019.
Anggota parlemen diminta agar segera mengganti kata kunci mereka setelah badan intelijen siber Autralia mendeteksi adanya serangan terhadap jaringan komputer parlemen nasional bulan ini.
BACA JUGA: Beri Akses Pengobatan Pada Pengungsi, Apakah Australia Melunak?
Para peretas membajak jaringan komputer sejumlah partai besar Australia, kata Morrison.
"Kami juga menyadari bahwa jaringan komputer sejumlah partai politik besar, Liberal, Labor dan Nationals turut terkena dampak serangan tersebut."
Morrison tidak mengungkapkan informasi apa yang diakses oleh peretas, namun dia menuturkan bahwa tidak ada bukti campur tangan peretas dalam pemilu. Australia akan kembali menggelar pemilu pada Mei.
BACA JUGA: Malaysia dan Australia Hentikan BMAD Produk Baja Asal Indonesia
Morrison tidak menyebutkan satu pun nama tersangka, namun analis pemerintah mengatakan Cina, Rusia dan Iran menjadi penyebab yang paling mungkin.
Hubungan Australia dengan China memburuk sejak 2017, setelah Canberra menuduh Beijing campur tangan dalam urusan dalam negeri Australia. Sejak itulah kedua negara berupaya memperbaiki hubungan mereka, namun Australia tetap bersikap waspada terhadap Cina.
Ketegangan keduanya meningkat di bulan ini, setelah Australia membatalkan visa salah satu pengusaha terkemuka Cina. Pembatalan tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah Australia melarang raksasa telekomunikasi Huawei Technologies memasok perangkat ke jaringan broadband 5G milik mereka. (Ant)