Logo

Art Exibition 4D, Kebudayaan Pesisir Dalam Karya Anak dan Remaja

Reporter:,Editor:

Minggu, 28 November 2021 08:20 UTC

Art Exibition 4D, Kebudayaan Pesisir Dalam Karya Anak dan Remaja

Dhafira Khairuna Arifin, pemilik karya Seni Instalasi berjudul Laut Palsu menunjuk karyanya. Foto: Agus Salim.

JATIMNET.COM, Gresik - Pameran karya Seni Instalasi anak pertama di Jawa Timur, dengan judul Laut Palsu milik Dhafira Khairuna Arifin 9 tahun, memukau pengunjung pameran Art Exibition 4D.

Seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda dari barang bekas ini mampu merujuk pada suatu konteks kesadaran makna pentingnya kebersihan laut.

Runa, sapaan nya belajar pada Sanggar Daun Gresik sejak tahun 2018, saat itu usianya masih enam tahun, dan saat ini Runa telah meraih 14 penghargaan internasional dan dua penghargaan nasional.

Bahkan saat usia enam tahun, Runa telah mampu penghasilkan picture book yang sangat unik dan kreatif tentang mimpi yang diberinya judul "The Dream".

Baca Juga: Kartika Affandi Beri Apresiasi Pameran Tunggal Aliya di Gresik

Kurator sekaligus pendiri sanggar Daun, Arik S Wartono menyebut Seni rupa instalasi pertama kali di Jawa Timur adalah Runa, karya-karya lukisnya unik dengan keberanian untuk mencoba beragam teknik.

"Runa sangat jenius untuk memadukan warna, seperti halnya warna warna yang tidak bisa dipandang sedap, ditangan Runa ini bisa terlihat padu dan hidup," katanya saat membuka pameran 4D, Minggu 28 November 2021.

Menurutnya Pameran 4D adalah sebuah pameran seni anak-anak kreatif yang berupaya mengeksplorasi peradaban pesisir dalam perspektif anak dan remaja.

Arik menjabarkan 4D adalah huruf inisial empat pelukis pameran di atrium icon mall, Gresik, mereka adalah Damara Azka Yudith (9), Dhafira Khairuna Arifin (9), Donata Ratna Faridah (12) dan Daffa Aqilah Ramadhan (14).

Baca Juga: GresArt 2021 Bertema E-Soon, Pencarian Peran Seniman di Era Digital

"Even bisa berakhir  namun artefaknya tidak akan punah. Seperti jejak digital dan juga penilitian dimana terdapat ilmu saat para anak anak melukis. Jadi mereka ini memiliki sejarah," tambah Arik.

Lebih jauh, Arik menambahkan, Anak anak Daun tidak hanya dipantau kurator nasional, namun juga kolektor, Daun bukan hanya diawang-awang namun terus bergerak untuk bangsa.

"Seperti hasil karya dari Damara misalnya, sangat detil, dengan usia sembilan tahun ia bisa menceritakan lukisannya dari alam bawah sadar nya," kata pria asal Kecamatan Cerme, Gresik ini.

Baca Juga: Pelukis Cilik Gelar Pameran Tunggal, Hasilnya Disumbangkan ke Lembaga Sosial

Bahkan karya dari Daffa Aqilah Ramadhan bisa mengexplor dari seni karya damar kurung milik seniman terkenal, Masmundari dari Gresik dan lukis batik yang sudah ditawar 2 juta rupiah.

Sementara Donata Ratna Faridah telah memiliki 35 penghargaan internasional dan lima penghargaan lokal atas karya nya, yanvmenonjol adalah picture book dengan judul waiting for the rain.

"Ke-empat pelukis pameran Art Exibition 4D dari Surabaya, Untuk pelukis yang berasal dari Gresik sendiri akan kita buat pada pameran pamungkas, insyaallah nanti Bupati Gus Yani yang akan membukanya," pungkas Arik.