Minggu, 07 November 2021 05:00 UTC
Aliya Sakina bersama Arik disela-sela Pameran tunggal yang merupakan karya lukis berprestasi di ajang nasional dan internasional. Foto: Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Pelukis belia asal Malang Aliya Sakina Murdoko (11) menggelar pameran tunggal bertajuk Coastal Life Art Journey In The Feature di gedung pameran, Icon Mall Gresik. Pameran yang berlangsung sejak 6 hingga 20 November 2021 ini menyuguhkan 40 karya yang lebih dominan dengan nuansa masyarakat pesisir laut atau kemaritiman.
Pameran yang terlihat banyak dikunjungi para penggemar seni lukis dan pengunjung mall ini tidak lain Untuk memperingati 17 tahun Sanggar Daun, termasuk di Kabupaten Gresik
Arik W Wartono pendiri sekaligus pembina sanggar Daun menyebut, Aliya satu diantara puluhan anak yang belajar melukis di sanggar Daun sejak masih berumur empat tahun.
"Sejak masuk sanggar, Aliya memiliki bakat yang baik. Potensinya untuk menjadi seniman lukis terlihat sejak belia," ujar Arik saat pembukaan pameran tunggal Alia, Sabtu malam, 6 November 2021.
Baca Juga: Pelukis Cilik Gelar Pameran Tunggal, Hasilnya Disumbangkan ke Lembaga Sosial
Lanjut Arik, siswa kelas VI SD Laboratorium UM Malang itu hingga saat ini sudah 30 kali juara lomba lukis internasional dan nasional, mengambil tema tentang masyarakat pesisir. Salah satu karya berjudul bunga layu mendapat juara 1 festival seni internasional di Rusia, dengan prosesnya melalui mengirimkan foto kemudian dinilai oleh juri.
"Aliya lebih banyak melukis tentang kehidupan masyarakat pesisir, juga ombak (laut), hewan, bunga. Dia 30 kali juara lomba lukis Internasional dan Nasional, yang terbaru karya lukisnya berjudul bunga layu menjuarai lomba di Moscow Rusia," jelasnya.
Sementara Aliya membenarkan lebih menyukai melukis seperti bunga, maritim (laut) dan hewan, terinspirasi dari teman dan saudara ketika akan melukis, selain ada inspirasi dari orang tua. "Saya ingin dikenal orang dengan karya saya. Saya suka melukis ombak, hewan dan kehidupan pesisir. Bapak ibu dan teman serta saudara lebih banyak memberi motivasi," katanya.
Baca Juga: GresArt 2021 Bertema E-Soon, Pencarian Peran Seniman di Era Digital
Bahkan pameran tunggal Aliya itu mendapat apresiasi dari pelukis ternama Kartika Affandi (putri maestro lukisan Indonesia, Affandi) menurutnya hal luar biasa bagi belia 11 tahun sudah bisa menggelar pameran tunggal.
"Aliya sayang, pesan Buyut (Kartika menyebut dirinya) jangan berhenti ditengah jalan, terus bergairah dan lebih maju lagi. Buyut sangat bangga karena masih belia sudah banyak prestasi," singkat Kartika pada video testimoni nya.
Sementara itu, Hardia Murdoko ayah dari Aliya menjelaskan awalnya Aliya hobi lukis tanpa alat, menempel cat di kertas dengan telapak tangannya dari masih usia empat tahun. Tiga tahun berikutnya, Ia mencoba untuk mengeksplor bakat Aliya dengan memasukkan ke seniman lokal Malang selama tiga tahun, kemudian baru mengikuti bimbingan sanggar Daun tahun 2014.