Rabu, 27 February 2019 07:13 UTC
Foto: Ilustrasi
JATIMNET.COM, Jakarta – PT Aneka Tambang (Antam) Tbk menargetkan penjualan emas tahun ini mencapai 32.036 kilogram atau tumbuh 14 persen dibandingkan realisasi penjualan emas unaudited tahun lalu sebesar 27.894 kilogram.
Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan produksi tahun 2019 ini sebesar 2.036 kg (65.458 troy oz) dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung. Peningkatan penjualan ini seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk logam mulia, baik pasar domestik maupun ekspor.
“Pada tahun 2019 ini, kami menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit,” kata Arie melalui keterangan resminya, Rabu 27 Februari 2019.
Arie mengatakan Antam juga berfokus menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
BACA JUGA: PT Timah Reklamasi Bekas Tambang Seluas 400 Hektar
Untuk feronikel, emiten berkode ANTM itu menargetkan volume produksi tahun ini sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 21 persen dibandingkan dengan realisasi produksi unaudited tahun lalu sebesar 24.868 TNi.
Peningkatan target ini sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa, serta akan mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester kedua tahun 2019.
Antam juga menargetkan penjualan feronikel 30.280 TNi atau naik 25 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 24.135 TNi.
Untuk mendukung peningkatan target produksi feronikel, pada tahun ini Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt), atau naik 12 persen dibandingkan capaian produksi unaudited tahun 2018 yang sebesar 9,32 juta wmt.
BACA JUGA: 51,2 Persen Saham Freeport Sudah Dibayar Lunas
Peningkatan produksi bijih nikel akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel Antam, serta untuk mendukung penjualan bijih nikel.
Sementara itu, total penjualan bijih nikel Antam tahun 2019 ditargetkan sebesar 8 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, atau tumbuh 26 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 6,33 juta wmt.
Untuk bijih bauksit, Antam menargetkan produksi tahun ini sebesar 3,17 juta wmt, atau tumbuh 188 persen dibandingkan dengan realisasi unaudited tahun lalu sebesar 1,10 juta wmt.
Sedangkan penjualan bijih bauksit tahun ini ditargetkan 3,22 juta wmt, naik 250 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018, sebesar 920 ribu wmt. Peningkatan produksi dan penjualan bijih bauksit seiring untuk pemenuhan permintaan pasar domestik maupun ekspor. (ant)