Rabu, 14 August 2019 10:37 UTC
TERPAPAR ANGIN. Kecepatan angin pada bulan Agustus menyebabkan pohon tumbang di daerah kawasan wisata petirtaan Jolotundo, Desa Seloliman, Kabupaten Mojokerto, Selasa 13 Agustus 2019. Foto: Karina Nurhadini.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Satu pohon jenis gondang dengan diameter 80 sampai 90 cm tumbang di lokasi wisata petirtaan Jolotundo, Dusun Mbiting, Desa Seloliman, Kabupaten Mojokerto.
Tumbangnya pohon tersebut disebabkan kencangnya angin dalam tiga hari terakhir. Akibatnya bangunan untuk pujasera yang belum diserahterimakan di lokasi wisata Jolotundo tertimpa pohon tumbang, Selasa 13 Agustus 2019.
“Tumbangnya pohon gondang disebabkan angin kencang di lokasi sejak kemarin (Selasa 13 Agustus 2019). Sepuluh menit sebelum tumbang, hujan turun dengan intensitas ringan,” kata Koordinator Kawasan Wisata Pertitaan Jolotundo, Heru Utomo.
Dia menambahkan sempat mendengar suara seperti dahan yang patah, pada Minggu 11 Agustus 2019. Namun Heru belum bisa mendeteksi dan asal bunyi dahan yang diduga patah.
BACA JUGA: Mencecap Nikmatnya Kopi Saring Mbok Tajeng Dawarblandong
Pihaknya baru mengetahui keesokan harinya pada pukul 08.30 WIB, karena angin yang kencang dan tidak seperti biasanya. Pohon tidak kuat menahan kencangnya angin, kemudian tumbang dan menimpa bangunan yang dibangun dengan anggaran Rp 2,5 miliar itu.
“Saat pohon tumbang posisi saya di loket, kemudian mendengar ada pohon tumbang. Saat saya turun mendapati satu pohon milik perhutani tumbang menimpa atap bangunan. Hampir seluruh bagian sisi atap kanan pujasera hancur,” Heru menjelaskan.

SEGERA DIEVAKUASI. Petugas dari BPBD segera melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang yang menerpa pujasera. Foto: Karina Nurhadini.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Moch Zaini mendapat data dari BMKG menyebutkan kecepatan angin mencapai 30 km/jam sampai 40 km/jam.
“Kami terus berkordinasi dengan semua pihak, termasuk Perhutani.Sebab kawasan itu masuk kawasan hutan lindung. Saat ini evakuasi sudah dilakukan,” kata Zaini saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu 14 Agustus 2019.
BACA JUGA: Mojokerto Pertahankan Larung Saji
Ditambahkan Zaini pihaknya belum pernah mendapat laporan angin berembus dengan kecepatan 40 km/jam pada bulan Agustus. Namun demikian, pihaknya akan memantau perubahan iklim setiap saat.
Berdasarkan data BPBD sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2019, terdapat 16 pohon tumbang di wilayah Kabupaten Mojokerto. Adapun jenis pohon yang kerap tumbang adalah jenis gondang, jati, dan keres.
Dari 16 pohon yang tumbang 50 persennya berada di Pacet dan Trawas. Sedangkan sisanya di daerah Gedeg, Kemlagi, dan Dawar. Kebanyakan pohon yang tumbang disebabkan akar yang tidak kuat menahan kencangnya angin hingga 40 km/jam.