Sabtu, 04 December 2021 11:40 UTC
KASUS ABORSI. Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu malam, 4 Desember 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Tim gabungan Polda Jatim, Polres Mojokerto, dan Polres Pasuruan mengamankan Bripda Randy Bagus (RB) yang disangka melakukan tindakan aborsi bersama mantan pacarnya, selebgram mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) warga Kabupaten Mojokerto, Novia Widyasari Rahayu, 23 tahun.
Novia ditemukan tewas di makam ayahnya di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis, 2 Desember 2021, didug bunuh diri meminum potasium. Korban diduga nekat bunuh diri akibat depresi karena hubungan percintaannya dengan Randy.
Hasil penyelidikan polisi menyatakan bahwa Novia dengan dibantu Randy pernah menggugurkan kandungan Novia sebanyak dua kali. Novia hamil di luar nikah sebanyak dua kali dan keduanya digugurkan. Pertama terjadi pada Maret 2020 dengan meminum obat penggugur kandungan. Pada Agustus 2021, Novia juga menggugurkan kandungannya dengan mengonsumsi obat penggugur kandungan jenis yang berbeda.
BACA JUGA: Diduga Depresi, Selebgram Mahasiswi UB Tewas Bunuh Diri di Makam Ayah
Keterangan ini disampaikan langsung Wakapolda Jawa Timur Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu, 4 Desember 2021, sekitar pukul 20.20 WIB.
"Alhamdulillah pada malam hari ini kita bisa mengamankan seseorang yang inisialnya RB. Bersangkutan profesinya seorang polisi yang saat ini bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten. Sehingga saya ajak Pak Kapolres juga ikut bersama-sama di sini untuk duduk bersama," ucapnya.
Slamet menjelaskan pihaknya memastikan adanya keterlibatan RB dalam praktik aborsi tersebut berdasarkan hasil dari kerja tim gabungan Polda Jatim maupun Polres Mojokerto dan Polres Pasuruan yang mendapatkan hasil investigasi dari terduga pelaku Bripda RB.
Slamet mengatakan Novia sudah berkenalan dengan Randy B sejak 2019. Keduanya saling bertemu saat acara nonton bareng di Kick Post atau peluncuran baju sebuah distro di Malang.
Perkenalan itu berlanjut dengan saling bertukar nomor gawai. Usai berkenalan dan melakukan komunikasi, keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan asmara hingga 2021.
"Setelah pacaran mereka melakukan satu perbuatan. Seperti hubungan suami istri dan berlangsung sejak 2020 hingga 2021. Dilaksanakan di Malang, tempat kos mereka. Mereka juga bertempat di hotel yang ada di Malang dan Batu," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Dugaan Motif Awal Kasus Meninggalnya Selebgram Mahasiswi Brawijaya Malang
Korban akhirnya hamil sebanyak dua kali selama menjalani hubungan asmara dengan Randy dan menggugurkan kandungannya juga sebanyak dua kali.
Aborsi pertama dilakukan Maret 2020. Keduanya sepakat menggugurkan kandungan Novia dan Randy menyuruh Novia membeli obat penggugur kandungan di Malang dan meminumnya di dalam kos korban.
Sedangkan, tindakan aborsi kedua terjadi Agustus 2021. Setelah diketahui korban kembali hamil dan kemudian Randy bersama Novia membeli obat penggugur kandungan seharga Rp1.500.000 di salah satu apotek di Malang.
"Dibayar oleh pacar korban (Bripda RB) dengan cara diminum. Selanjutnya korban pulang ke Mojokerto. Singgah makan di Mojokerto untuk buang air besar. Korban pendarahan di warung tersebut," ujarnya.
BACA JUGA: Kematian Selebgram Mahasiswi Brawijaya, Polda Jatim Amankan Bripda BR Anggota Polres Pasuruan
Karena terlibat dalam aborsi, Randy disangkakan pasal 384 KUHP juncto pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara karena sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan janin.
"Melakukan proses penegakan hukuman dengan melakukan penahanan terhadap pelaku. Melakukan proses pidana dan kode etik, dimana hukuman terberat PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat)," kata Slamet.
Kematian Novia sempat jadi trending topic dalam twitter Indonesia. Bahkan sejumlah akun mengeluarkan komentar jika korban pernah hamil hasil hubungan di luar nikah dengan pacar seorang polisi dan disuruh menggugurkan kandungannya. Polres Mojokerto dibantu Polda Jatim akhirnya melakukan penyelidikan dan informasi yang diunggah ke twitter tersebut ternyata benar.
Kehamilan korban diduga membuatnya depresi hingga nekat bunuh diri. Apalagi sekitar tiga bulan lalu, ayah korban meninggal dunia. Mahasiswi jurusan Sastra Inggris UB semester 10 itu ditemukan tewas diduga bunuh diri di atas makam ayahnya dengan meminum cairan diduga mengandung potasium.
