Senin, 27 September 2021 10:00 UTC
PARIPURNA: Suasana sidang paripurna. Sidang agenda pembahasan Raperda tersebut banyak walk out, Senin 27 September 2021. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Sidang paripurna DPRD Jawa Timur diwarnai aksi walk out. Setidaknya ada lima anggota yang meninggalkan ruang sidang saat sidang yang beragendakan jawaban Eksekutif Jatim atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Raperda P-APBD 2021.
Lima anggota dewan itu berasal dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim. Awalnya Rohani Siswanto. Kemudian disusul M Fawait, Aufa Zhafiri, M Satib dan Abdul Halim.
Sikap tersebut diambil sebagai bentuk protes dari ketidakpuasaan anggota DPRD Jatim terhadap jawaban gubernur atau eksekutif mengenai banyaknya perubahan anggaran yang hanya disampaikan dalam lampiran saja.
Sebelum walk out, Rohani Siswanto dan sejumlah anggota DPRD Jatim dari Fraksi PAN, Fraksi PKB dan Fraksi Demokrat melakukan interupsi keras.
Baca Juga: Pemkab Ponorogo Ajukan Penarikan Raperda Pemekaran Wilayah
“Sebelum paripurna dilanjutkan, kami ijin meninggalkan sidang ini,” tegas Rohani Siswanto kepada pimpinan sidang paripurna yang terdiri dari Wakil Gubernur Jatim Emil E Dardak, Ahmad Iskandar dan Anik Maslachah.
Ia mengatakan, sikap ini masih berkaitan dengan perjuangan dan harga diri anggota DPRD Jatim yang dipilih oleh rakyat. Harusnya, kata dia, pertanyaan yang disampaikan oleh fraksi harus harus dijawab dengan detail per Fraksi.
Bukan dijawab dalam bentuk lampiran-lampiran. “Ini seakan-akan perjuangan Fraksi itu mereka anggap remeh, ini yang tidak bisa kita terima,” kata Rohani. Terlebih, kata Rohani, lampiran-lampiran rincian P-APBD Jatim 2021 itu kerapkali tidak sampai di tangan masing-masing anggota.
Pun demikian, dirinya tidak sampai menduga ada yang ditutupi dalam pembahasan anggaran P-APBD 2021 kali ini. Namun, tetap ia menilai perlu ada penyampaian secara verbal.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Mojokerto Setujui Raperda RPJMD 2021-2026
Dengan begitu setiap anggota DPRD Jatim bisa mengawal kebijakan anggaran benar-benar berpihak untuk masyarakat. “Saya melihat tim anggaran dan yang menyusun konsep terkait anggaran ini tidak becus!,” katanya.
Sebelum diwarnai aksi walk out, sidang paripurna Senin (27/9/2021) ini berlangsung alot. Usai wakil Gubernur Jatim Emil Dardak membacakan Jawaban Eksekutif mewakili Gubernur Jatim, hujan interupsi muncul dari para anggota dewan.
Di antaranya adalah interupsi dari Rohani Siswanto (Fraksi Gerindra), Aliyadi Musthofa (F-PKB), Amar Syaifudin (Fraksi PAN), Agung Supriyanto (Fraksi PAN), M Azis (F-PAN), Mathur Husyairi (Fraksi Keadilan Bintang Nurani) dan Kuswanto (Fraksi Partai Demokrat).
Semua interupsi anggota itu semuanya berkaitan dengan mekanisme dan tata cara pembahasan P-APBD Jatim 2021 yang dianggap tidak berjalan sebagaimana aturan-aturan yang berlaku. Sehingga Anggota DPRD Jatim meminta pimpinan DPRD Jatim mengevaluasi dan menunda pembahasan P-APBD Jatim yang dijadwal tuntas 30 September ini.