Logo

Ambisi Trump Mengejar Teknologi 6G

Reporter:,Editor:

Jumat, 22 February 2019 06:20 UTC

Ambisi Trump Mengejar Teknologi 6G

Ilsutrasi. Foto: Maravedis

JATIMNET.COM, Surabaya - Di tengah euforia dunia atas kehadiran jaringan 5G di ponsel terbaru milik Samsung, Presiden AS Donald Trump berpendapat lain.

Dia memasang target ambisius agar Amerika Serikat menjadi yang terdepan membangun jaringan yang lebih cepat dari 5G, yaitu 6G.

"Saya ingin 5G, bahkan 6G, di Amerika Serikat sesegera mungkin. Ini jauh lebih kuat, lebih cepat, dan lebih pintar dari standar saat ini," kata Trump dalam cuitannya di Twitter, dipantau Jumat 22 Februari 2019.

BACA JUGA: Teknologi 5G Di Galaxy S10 5G Samsung Lompati Apple

Trump mendesak agar operator Amerika Serikat meningkatkan usaha agar tidak ketinggalan dengan teknologi dari negara lain. Dia ingin AS menang dalam persaingan dan menjadi pemimpin di segala bidang, terutama di bidang teknologi. 

Trump mungkin kesal karena ponsel berteknologi 5G pertama kali dikenalkan oleh perusahaan asal Korea Selatan, bukan Amerika Serikat.

Raksasa telekomunikasi asal AS, Apple, baru akan meluncurkan ponsel 5G-nya paling cepat di tahun 2020 nanti. 

Meskipun keinginan Trump agar operator menghadirkan jaringan 6G dengan segera mungkin sulit terealisasi. Menurut www.wired.com, Jumat 22 Februari 2019, Trump tidak akan melihat teknologi 6G selama masa kepresidenannya saat ini.

BACA JUGA: Pro dan Kontra Samsung Galaxy Fold

Teknologi 6G belum tentu tercipta bahkan jika Trump terpilih kembali menjadi Presiden AS dalam Pilpres 2020 mendatang.

Sebagai contoh, 3GPP, organisasi yang bertanggung jawab dalam standardisasi teknologi jaringan wireless, telah memulai 5G sejak tahun 2011 dan belum tuntas hingga kini.

Pun sejauh ini belum ada satu perusahaan atau grup di AS yang mendeklarasikan diri tengah mengerjakan jaringan 6G.

Dibutuhkan puluhan tahun untuk memungkinkan teknologi 6G benar-benar ada.  

BACA JUGA: Galaxy Fold, Ponsel Lipat Samsung Seharga Rp 27 Jutaan

Menurut laporan yang ditugaskan oleh kelompok industri nirkabel CTIA, AS tertinggal dari China dan Korea Selatan dalam kesiapan untuk 5G.

Ada sejumlah alasan untuk ini, termasuk kebutuhan bagi Federal Communications Commission untuk membebaskan lebih banyak spektrum nirkabel untuk penggunaan 5G, serta lebih banyak koneksi serat optik untuk menangani "backhaul" antara menara seluler.

Sejauh ini tidak ada negara yang memiliki jaringan 5G nasional.

Namun pernyataan Trump ini menarik beberapa perhatian peneliti.

BACA JUGA: Jegal Trump, Lima Perempuan Demokrat Maju di Pilpres AS

Sejumlah peneliti yang tergabung dalam program  NYU Wireless Universitas New York tengah bekerja keras pada teknologi yang mungkin mendukung 6G di masa depan yaitu nirkabel terahertz.

"Saya senang dia [Trump] membicarakannya. Sudah waktunya untuk mulai berbicara tentang apa yang akan menjadi 6G," kata Direktur Program NYU Wireless, Theodore Rappaport. 

Rappaport mengatakan pergeseran dari 5G ke 6G mungkin saja bisa dipercepat. Tapi waktu yang dibutuhkan untuk membuat 6G menjadi nyata bisa mencapai satu dekade atau bahkan lebih.

BACA JUGA: Apple Selidiki Aplikasi Pemantau Perempuan Buatan Pemerintah Saudi

Bahkan meskipun akademisi dan industri bergabung bahu membahu tetap saja tidak akan membuat Donald Trump bisa mengirimkan tweet melalui telepon 6G dalam waktu dekat.