Selasa, 26 March 2019 10:40 UTC
Uber. Foto:Wikimedia
JATIMNET.COM, Surabaya – Uber mengakuisisi Careem, kompetitornya di Timur Tengah. Nilai transaksi mencapai USD 3,1 miliar, dengan USD 1,4 miliar dibayar menggunakan tunai, sedangkan USD 1,7 miliar sisanya diberikan dalam bentuk surat berharga.
Uber menulis, jika mereka berharap transaksi akan selesai pada kuartal pertama tahun 2020, sambil menunggu persetujuan dari otoritas regulator setempat.
Uber juga menyebut, akan mengakuisisi semua aset bergerak, pengiriman dan bisnis pembayaran Careem di seluruh kawasan Timur Tengah, yang tersebar dari Maroko hingga Pakistan, dilansir dari Techcrunch, Selasa 26 Maret 2019.
Pasar utamanya disebut meliputi Mesir, Jordania, Pakistan, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.
BACA JUGA: Gojek Kenalkan Program Gojek Swadaya
Careem dinilai sebagai kompetitor Uber di tahun 2012, sebagai aplikasi ojek online, yang kemudian menambah layanannya di bidang hantaran barang dan makanan, layanan bus, dan transfer kredit.
Proses perluasan bisnis itu, dipercepat dengan beberapa akuisisi, seperti RoundMenu dan Commut, yang diumumkan tahun lalu.
Careem telah menghasilkan USD 722 juta hingga saat ini, menurut Crunchbase, dengan investor seperti perusahaan milik Kerajaan Saudi Arabia, perusahaan ojol raksasa Cina-Didi Chuxing, dan raksasa teknologi Jepang Rakuten.
CEO Uber Dara Khosrowshahi dalam pernyataanya mengatakan, jika akuisisi itu menjadi momen bagi Uber, untuk ekspansi platformnya di dunia.
BACA JUGA: Pendiri Gojek Masuk 50 Sosok Menginspirasi 2018
Careem dianggap berperan penting dalam membentuk masa depan mobilitas perkotaan diseluruh Timur Tengah, dan menjadi salah satu stratup tersukses di wilayah itu.
“Bekerjasama dengan pendiri Careem, saya yakin, kami akan menghasilkan outcome istimewa, untuk pengendara, sopir, dan kota di bagian dunia yang terus berkembang pesat ini”, katanya dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan, CEO dan Pendiri Careem, Mudassir Seikha, mengatakan,“bergabung dengan Uber membantu kami untuk mengakselerasikan tujuan Careem, untuk menyederhanakan dan meningkatkan kehidupan manusia, dan membangun organisasi yang menginspirasi lainnya,”katanya.
“Kami tak akan menemukan partner yang lebih baik, dibanding Uber di bawah kepemimpinan Dara, untuk mewujudkan potensi loncatan digital ke masa depan, di wilayah kami”, katanya.
BACA JUGA: Kenaikan Tarif Ojol Terlalu Mahal, Konsumen Pilih Kendaraan Pribadi
Careem akan dimiliki seluruhnya oleh Uber, namun akan tetap melanjutkan bisnis di bawah merknya sendiri, dengan Sheikha sebagai pemimpin bisnisnya.
Dibawah kepemilikan Uber, Careem akan menyampaikan laporan pada dewannya sendiri, yang terdiri dari tiga perwakilan dari Uber, dan dua dari Careem.
Seorang juru bicara perempuan Uber mengatakan, “tidak akan ada yang berubah hingga transaksi ditutup pada kuartal pertama tahun 2020, mengikuti persetuJuan dari regulator," katanya.
"Sebelum itu, kami akan tetap beroperasi sebagai dua merk berbeda, di setiap pasar tempat kami beroperasi,” lanjutnya.
BACA JUGA: Maraknya Driver di-Suspend, Ojol Siapkan Tim 15
Sepertinya, Uber tidak memiliki rencana untuk membuat perubahan besar. Sebab, Uber menekankan Careem akan tetap beroperasi layaknya merk yang independen.
Meskipun, bukan tidak mungkin bila upaya itu dilakukan untuk meyakinkan regulator, bahwa kompetisi dan inovasi tidak akan menjadi korban, karena merger.